Pahami! Jangan Salah Pemahaman Prihal Kurban Idul Adha, Wajib Tahu Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

25 Juni 2022, 08:05 WIB
Ilustrasi - Pahami! Jangan Salah Pemahaman Prihal Kurban Idul Adha, Wajib Tahu Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat /Pixabay/migoka

BANJARNEGARAKU - Hari Raya Idul Adha disebut juga dengan hari raya kurban.

Selain itu, momen ini juga bertepatan dengan ibadah haji. Hari raya Idul Adha diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, seperti yang kita ketahui bersama bahwa Idul Adha diperingati dengan menyembelih hewan kurban terbaik.

Baca Juga: Resmi! FIFA Umumkan Jadwal Piala Dunia U20 di Indonesia, Catat Tanggalnya

Hal ini sebagai bentuk amalan sunnah yang agung untuk meneladani Nabi Ibrahim a.s. dan putranya, Nabi Ismail.

Sedangkan setiap umat muslim yang mampu dan cukup setiap tahunnya dianjurkan untuk berkurban.

Akan tetapi, pemahaman sebagian masyarakat muslim kurang tepat dan perlu diluruskan.

Persepsi mana yang perlu dibenarkan?

Baca Juga: Pemprov Sulawesi Barat Belajar Pengelolaan Sampah di Banyumas, Ini Kata Bupati Achmad Husein Selengkapnya

Dikutip Banjarnegaraku.com dari kanal YouTube Audio Dakwah yang diunggah pada 6 Juli 2021.

Berikut ini penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang pemhaman sebagian masyarakat yang kurang tepat tentang kurban Idul Adha.

"Ini ada pemahaman yang agak kurang tepat, ini saya luruskan sejenak," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Subhanallah! Amalan Jariyah Seorang Istri, Kaum Hawa Wajib Tahu Pahalanya Tidak Terputus

"Kalau anda punya kemampuan untuk setiap orang berkurban di keluarga itu boleh silahkan, sunnah 'ain pada setiap diri melekat," kata Ustadz Adi Hidayat.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, beliau memberikan contoh, misalkan dalam satu keluarga terdapat 5 anggota keluarga yaitu istri, suami, dan 3 orang anak.

Misalnya masing-masing anggota keluarga tersebut mau melaksanakan kurban Idul Adha.

Baca Juga: FK Metra Purbalingga Ikuti Festival Pertunra 2022 Tingkat Jawa Tengah, Simak Berikut Ini

Satu orang satu hewan kurban, hewan kurban yang dipilih adalah sapi atau kambing.

Lantas, Ustadz Adi Hidayat membenarkan dan memperbolehkan hal tersebut dilakukan dalam satu keluarga.

Dengan catatan, keluarga tersebut memiliki kemampuan atau kelebihan harta.

Baca Juga: Sekda Indarto Lepas 261 Jamaah Calon Haji Asal Banjarnegara, Begini Pesannya

"Ustadz saya mampunya cuma satu kambing, punya uang cuma dua juta setengah ustadz, saya kumpulin saya tidak mampu kalau satu-satu semua," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Misalnya ada keluarga yang hanya mampu satu kali kurban mengeluarkan satu hewan kurban dan digilir setiap tahunnya mulai dari suami, tahun depan istri, tahun depan anak dan seterusnya.

Baca Juga: Pamit Interview Kerja, Gadis Cantik Asal Kabupaten Brebes Dilaporkan Hilang

"Pertanyaan saya bu, apa mungkin tahun depan suami ibu hidup? Apa mungkin anak ibu masih hidup? Maka ganti dengan rumus kedua," kata Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa jika kurban Idul Adha ditunda tahun depan, tidak ada yang bisa menjamin bahwa seseorang itu masih hidup di Idul Adha mendatang.

Baca Juga: Salah Mention Ucapan Selamat Ulang Tahun ke Presiden Jokowi, Rian D'Masiv: Typo ini Membunuhku

"Apa rumus keduanya? Kurban satu hewan diatasnamakan keseluruhan, boleh. Bukan boleh tapi memang diajarkan," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, tentang perkataan Nabi Muhammad SAW yang pada masa itu sedang berkurban dan dijadikan contoh untuk para umatnya.

Baca Juga: Fantastis! Diklat Merden Banjarnegara Juara Yakoma Cup Vietnam U 13

"Kata Nabi 3, Ya Allah mohon terima kurban ini dari Muhammad, dari keluarga besar Muhammad.

Dan dari umatnya Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang tak mampu kurban selama hidup ini," kata Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Babak Baru Konflik Cak Imin dan Yenny Wahid Ramai di Media Sosial, Begini Selengkapnya

Nabi Muhammad SAW ketika kurban Idul Adha, sebagian diatasnamakan dirinya, keluarga besarnya, dan umatnya yang tidak bisa kurban.

"Dan beliau atas namakan umatnya yang tidka bisa kurban Ya Allah, umat saya tidak bisa kurban.

Baca Juga: 12 Ormas di Banjarnegara Terima Bantuan Hibah, Total Sebesar 14 Miliar Rupiah, Berikut Selengkapnya

Saya mohon terima kurban saya atas nama umat saya yang tidak bisa kurban selama hidupnya," penjelasan Ustadz Adi Hidayat.

Sehingga, berdasarkan hadist yang menerangkan perkataan Nabi Muhammad SAW tersebut diperbolehkan kurban atas nama pribadi dan atas nama keluarga. Semoga bermanfaat.***

 

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: YouTube Audio Dakwah

Tags

Terkini

Terpopuler