BANJARNEGARAKU.COM - Kehadiran anak dalam sebuah keluarga merupakan kebahagiaan tersendiri bagi pasangan muda atau pasangan pengantin baru. Terlebih bagi pasangan yang sudah lama membina keluarga namun belum dikaruniai anak.
Namun, disisi lain kehadiran anak merupakan tambahan tanggung jawab sepenuhnya bagi pasangan tersebut. Karena mereka harus mengasah, mengasih, dan mengasuh penuh dengan kasih sayang.
Apabila anak mendapatkan salah asuhan, pergaulan, pendidikan, dan serta segala keilmuan yang sesat maka anak ini akan menjadi generasi tersesat.
Baca Juga: Waspada! Tim Monitoring Dinperindag Purbalingga Temukan Makanan Kedaluwarsa
Tetapi apabila anak mendapatkan asuhan yang baik dari segi perilaku, pendidikan, pengetahuan, dan segala keilmuan yang baik, anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik.
Selain itu, anak merupakan peniru yang baik, jadi apapun yang dilakukan oleh orang – orang disekitarnya, maka anak akan dengan mudah menirunya.
Terlebih orang tua kandungnya yang hampir setiap waktu selalu ada di sisihnya, tak heran jika ada pepatah mengatkan bahwa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Baca Juga: Tol Fungsional Gratis untuk Mudik Lebaran 2023, Kementerian PUPR Buka 11 Ruas Jalan...
Hal itu tentu ingin menjelaskan kepada kita semua bahwa apa yang dilakukan seorang anak tentunya tidak jauh dari apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.
Terkait hal ini, Ustadz Adi Hidayat, dalam sebuah kajian singkat yang ditayangkan melalui kanal youtube User-ij5zb4re8n, menjelaskan tentang perbuatan baik yang dilakukan oleh orang tua akan diikuti oleh anaknya,maka pahalanya akan mengalir ke orang tuanya.
“Kalau ada orang tua berbuat baik untuk anaknya, maka semua kenbaikan anak akan terlimpah pahalanya kepada orang tua tanpa dikurangi sedikit pun,” Ucap Ustadz Adi Hidayat
Anak akan selalu menirukan apa yang dilakukan oleh orang tuanya, sehingga baik dan buruknya perlaku orang tua dapat terlihat dari perilaku anaknya, untuk itu, sudah seharusnya orang tua memberikan contoh yang baik kepada anak – anaknya agar kelak akan menjadi generasi yang memeiiliki akhlak yang baik.
Baca Juga: Pramuka Banjarnegara Wajib Tahu Siapakah Bapak Pramuka Indonesia, Cek Fakta dan Sejarahnya
Apabila anak memiliki perilaku yang baik, maka orang tua pun akan mendapatkan pahala tanpa dikurangi sedikitpun, untuk itu anak adalah aset yang sangat berharga dalam hal beribadah, karena doa anak – anak yang sholeh tidak akan terputus walaupun sudah tidak hidup di dunia lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Ustad Adi Hidayat juga memberikan pesan kepada orang tua. Pesan yang sangat serius dan dianggap penting untuk disampaikan kepada orang tua.
“Saya Titip Pesan Ya, kalau Allah anugrahkan titipan anak baik terlahir dari rahim anda yang peremuan, atau pun Allah titipkan dari sisi yang lain, demi Allah saya katakan, kalau mau ngajarin ngaji, tolong Al Fatihah Anda sendiri yang ngajarkan, walaupun Cuma Bissmillahirohmanirohim, tolong ajarkan, karena itu akan ia bawa seumur hidupnya, dan 17 kali dia bacakan dalam hidupnya, maka jangan berikan pahala untuk orang lain,” tegas Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Roadshow ke Banyumas, Bupati Tiwi Paparkan Keunggulan Paket Umrah via Bandara Soedirman
Tentunya, kita telah cukup paham akan agama Islam, bahwa ibadah wajib yang akan dihisab pada yaumul hisab nanti adalah ibadah sholat. Sedangkan salah satu syarat sahnya sholat adalah dengan membaca surah Al Fatihah di setiap rakaatnya.
Maka, jelaslah apa yang disampaikan oleh Ustdz Adi Hidayat bahwa, selama anak – anak kita menjadi anak sholeh/sholehah daan tentunya tidak pernah meninggalkan sholat, maka pahala disetiap lafadz basmalah dan surah al fatihah yang dibaca sebanyak 5 waktu dalam sehari, akan terus mengalir kepada orang tua.
Untuk itu, mari ajak dan ajarkan anak – anak kita mengaji serta menjalankan ibadah sholat, karena dengan ibadahnya seorang anak, pahala juga akan terus mengalir kepada orang tua.***