BANJARNEGARAKU.COM - Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menjalankan ibadah sholat, bahkan hukum menjalankan ibadah sholat adalah wajib dan tidak boleh digantikan oleh orang lain ataupun ditinggalkan.
Kewajiban menjalankan ibadah sholat dalam satu hari satu malam sebanyak 5 kali, yakni sholat Isya, Subuh, Dzuhur, Asar, dan Magrib.
Akan tetapi ibadah sholat tidak hanya yang wajib saja, tetapi ada ibadah sholat sunnah.
Baca Juga: Gus Baha: Sholat itu Spesial, Maka Berbanggalah ketika Mendirikannya
Sebagaimana pengertian tentang hukum sunnah yaitu apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala, tapi jika ditinggalkan tidak mendapat dosa.
Ada banyak sekali ibadah sholat sunnah yang dikerjakan, salah satunya adalah sholat sunnah rawatib.
Sholat sunnah rawatib adalah sholat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah mengerjakan ibadah sholat fardhu.
Baca Juga: Hikmah Dibalik Perjalanan Haji dan Umroh, Penghapus Dosa dan Meningkatkan Ketaqwaan
Sholat sunnah yang dikerjakan sebelum sholat fardhu disebutkan sholat sunnah qobliyah, sedangkan sholat sunnah yang dikerjakan setelah sholat fardhu disebut sholat sunnah ba'diyah.
Perihal pelaksanaan sholat rawatib ini, dapat dikerjakan di tempat berbeda, walaupun sebagian orang menjalankan sholat sunnah ini pada satu titik yakni masjid.
Menurut Gus Baha dalam sebuah kajiannya yang telah tayang di Tiktok akun @mencari Tuhan, menjelaskan tentang pelaksanaan sholat sunnah rawatib tidak harus di satu titik.
Baca Juga: Ada Golongan Orang yang Tak Akan Dibakar Api Neraka, Ini Kata Gus Baha...
"Jika ada orang melakukan sholat qobliyah ba'diah di masjid, sama Nabi ditegur, kenapa? Jangan jadikan rumah kamu kuburan,harus dapat jatah sholat," ucap Gus Baha Menjelaskan.
Sebagiamana dijelaskan dalam Kitab Syamail At-Tirmidzi menjelaskan bahwa walaupun rumah Rasulullah dekat dengan masjid, Rasulullah lebih memilih shalat sunah di rumah.
Rasulullah juga mengingatkan agar kita tidak menjadikan rumah kita seperti kuburan yang tidak pernah digunakan untuk shalat. Hal ini disebutkan dalam hadits riwayat Aisyah dalam Musnad Ahmad.
صَلُّوا فِي بُيُوتِكُمْ وَلَا تَجْعَلُوْهَا عَلَيْكُمْ قُبُوْرًا
Artinya, “Shalatlah kalian di rumah kalian. Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan.” Terkait keutamaan shalat sunah di rumah, Al-Azhim Abadi menjelaskan dalam Aunul Ma’bud-nya bahwa shalat sunah di rumah menjaga diri dari sikap riya.
Namun, tidak semua shalat sunah dianjurkan untuk dilakukan di rumah. Untuk syiar Islam, beberapa shalat sunah sangat dianjurkan dilakukan di masjid, yaitu shalat idul fitri, idul adha, shalat gerhana, dan shalat istisqa.***