“Mohon maaf atas segala khilaf di Hari Raya yang sarat makna bagi semua. Taqabbala-Llahu minna wa minkum. Semoga puasa serta ibadah Ramadan dan Idul Fiitri bagi setiap muslim yang menjalankannya diterima di sisi Allah Swt,” tutur Haedar.
Jadikan Ramadan dan Idul Fitri sebagai jalan baru keruhanian.
Semakin meningkatkan iman dan takwa kepada Allah, memancarkan kesalehan dalam kehidupan sehari-hari,
menampilkan keteladanan diri dalam perilaku dan pengamalan keagamaan yang mendamaikan, menyatukan, mencerdaskan, memajukan, mencerahkan, dan kebajikan utama rahmat segenap alam.
Selama sebulan penuh ditempa agar mengontrol segala sisi nafsu.
Di hari Idul Fitri ini seyogianya perbedaan dalam praktek ibadah makin memperkaya toleransi atau tasamuh yang tulus dengan mengedepankan ukhuwah seluruh umah,
Serta terbebas dari ananiyah hizbiyah (egoisme kelompok) yang dapat mengoyak rumah keragaman miliki bersama.
Haedar mengimbau kepada para pemimpin negeri dan tokoh umat agar tidak henti menebarkan mozaik ilmu dan hikmah yang tinggi dalam mengayomi segenap umat dan warga bangsa dengan sikap adil, ihsan, dan teladan.