Empat Perilaku Ringan Pengantar Manusia Masuk Surga, Prof Imam Taufiq: Jaga Hubungan dengan...

- 8 April 2023, 13:36 WIB
Prof Dr KH Imam Taufiq MAg menjadi penceramah dalam acara Malam Memperingati Nuzul Quran dan Tarhim (Tarawih dan Silaturahmi) Undip dan PW IPHI Jateng digelar di Masjid Diponegoro Undip Pleburan Semarang Jumat (7 April 2023) malam.
Prof Dr KH Imam Taufiq MAg menjadi penceramah dalam acara Malam Memperingati Nuzul Quran dan Tarhim (Tarawih dan Silaturahmi) Undip dan PW IPHI Jateng digelar di Masjid Diponegoro Undip Pleburan Semarang Jumat (7 April 2023) malam. /Ali A/

“Selama 12 tahun Nabi Muhammad berdakwah di Mekah kurang berhasil. Nabi Muhmmad mendapat tantangan luar biasa dari penduduk Mekah. Hanya sedikit yang ikut Nabi Muhmmad. Orang Islam dikeja-kejar, diteror, bahkan diancam mati oleh masyarakat. Kemudian nabi Hijrah ke Madinah,” katanya.

Saat tiba di Madinah, terang Prof Imam, hal pertama dilakukan Nabi Muhammad adalah membangun kebersamaan. Dan pertama yang dibangun nabi adalah masjid, sebagai tempat peradaban. Masjid tidak semat-mata hanya sebagai tempat ibadah sholat, namun menjaid tempat untuk membangun sosial sesame manusia. Saat itu muncul Piagam Madaniyah pada tahun 622 M.

Baca Juga: Bupati Tiwi Serahkan 1 Unit Ambulans untuk Desa Kalialang

Piagam Madinah adalah sebuah dokumen yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suatu perjanjian formal antara dirinya dengan semua suku suku dan kaum kaum penting di Yatsrib (kemudian bernama Madinah). Dokumen tersebut disusun sejelas jelasnya dengan tujuan utama untuk menghentikan pertentangan sengit antara Bani Aus dan Bani Khazraj di Madinah. Untuk itu dokumen tersebut menetapkan sejumlah hak hak dan kewajiban kewajiban bagi kaum Muslim, kaum Yahudi, dan komunitas komunitas lain di Madinah, sehingga membuat mereka menjadi suatu kesatuan komunitas, yang dalam bahasa Arab disebut ummah.

“Jadi agama Islam itu tidak hanya sekadar mengajarkan ibadah mahdhoh saja. Tidak mengajarkan sholat saja, Tidak hanya mengatur soal hubungan manusia denga Allah saja, namun juga mengajarkan tata cara kehidupan sosial atau hubungan sesama manusia. Hal itu juga tertuang dalam sebuah hadits nabi, yang hadits itu muncul saat awal-awal di Madinah. Hadits ini juga menjadi inspirasi jemaah haji, yakni inspirasi sebagai ciri ciri haji mabrur,” kata dia.

Adapun hadits nabi tersebut berbunyi

عن عبد الله بن سلام رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: «يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلَامَ وَصِلُوا الْأَرْحَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ، تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ».
Dari Abdullah bin Salām -raḍiyallāhu ‘anhu-, dia berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Wahai manusia! Sebarkanlah salam, sambunglah silaturrahmi, berilah makanan, dan salatlah ketika orang-orang tidur, kalian pasti masuk surga dengan selamat.”

Hadis sahih – Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah

Baca Juga: Milad ke 13 Pasman-Ga Purbalingga, Makin Kompak Jalin Silaturahmi

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: IPHI Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x