Prof Ahmad Rofiq: Bermodal Fitri setelah Ramadhan, di Bulan Syawal Kita Torehkan Prestasi dan Amal Terbaik

- 28 April 2023, 09:23 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Dwi Widiyastuti/

Baca Juga: Gus Yaqut Ingin Fokus sebagai Menag, Meski Dijagokan GMPI Dampingi Ganjar

Kedua, manusia yang menjaga fitrahnya, dia akan senantiasa rendah hati, tawadhu’, dan menjauhkan diri dari sombong, takabur, riya dan sum’ah. Orang yang menjaga fitrahnya, ia selalu berusaha untuk belajar sepanjang hayat, bertutur kata secara lembut, menjaga akhlakul karimah dan budi pekertinya.

Tujuannya adalah agar ia mampu menduplikasi dan mengimplementasikan sifat Rahman dan Rahim Allah serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Inilah yang dimaksud dari spirit wahyu yang pertama kali diturunkan, QS. Al-‘Alaq :1-5: Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengejar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.

Ketiga, kehidupan manusia dapat menemukan jalan terang menyingkap hal-hal yang menjadi kemajuan manusia, berdasar pada membaca – baik-baik terhadap ayat-ayat Al-Qur’an maupun ayat-ayat kauniyah dan sunnatullah, dengan berbasis kesadaran teologis-eskatologis, agar tidak salah arah.

Baca Juga: One Way Arus Balik Dihentikan Lebih Cepat, Lalu Lintas Kembali Normal

Keempat, Rasulullah saw sebagai sosok pembawa risalah Al-Qur’an, uswatun hasanah yang diamanati dan dipilih oleh Allah menjadi Rasul, digambarkan oleh Syekh Muhammad al-Ghazali, penulis Sejarah Perjalanan Hidup Muhammad saw sebagai berikut: “Meskipun begitu banyak buku ditulis tentang Nabi Muhammad, sosok agung itu tidak akan pernah selesai diungkap secara final. Sebab batinnya mensamudra, dan ilmunya mencakrawala.

Di dalam dirinya tersimpan segala kearifan masa lalu, dan segala pengetahuan suci masa depan.

Karena itu tidaklah meleset ketika seorang sufi Persia dari abad ke-12 menulis bait berikut ini: “Muhammad walaupun engkau ummi, tidak bisa baca tulis, tetapi seluruh perpustakaan dunia tersimpan rapi dalam dirimu.  Ini karena ilmu yang menggenang dalam diri beliau, adalah merupakan anugerah tak kepalang yang meluruh secara langsung (ladunni) dari tahta keagungan Allah SWT”.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x