Baca Juga: Suhu di Madinah Capai 40 Derajat Celcius, Para Jemaah Haji Diminta Perhatikan 10 Hal Ini
Pembimbing ibadah Kloter 4 embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS 04), Afifah Rospiatin mengaku sedari awal mendapat bimbingan agar bersungguh-sunggu dalam memberikan pelayanan optimal kepada para jemaah haji Indonesia.
Tergabung di JKS 04, Rospiatin, demikian panggilan akrabnya, mendarat terlebih dahulu di Madinah. Kepada jemaah lansia, Afifah tidak bosan-bosannya memberikan imbauan agar tidak memaksakan diri salat berjamaah di Masjid Nabawi, jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan. Mereka diimbau untuk terus menjaga kesehatan dan menghemat tenaga untuk persiapan puncak haji.
Baca Juga: Penjual Sapu Lidi Naik Haji, Hasil Nabung Rp10 Ribu Per Hari, Masyaallah
Menurut Afiah Rospiatin, tugas pembimbing ibadah di kloter tidaklah mudah. Apalagi, ada 405 jemaah yang harus dibimbingnya, dan 69 di antaranya masuk kategori lansia. Ia menuturkan di antara tantangannya adalah soal komunikasi.
“Kita harus pandai-pandai berkomunikasi dan menggunakan hati serta kita perlakukan seperti orangtua sendiri, juga perlu ekstra kesabaran dalam memberikan pemahaman kepada lansia.” tutur Rospiatin saat ditemui di Madinah, Rabu (31/5/2023).
Baca Juga: Kusir Dokar Naik Haji, Penghasilan Minim Tidak Menyurutkan Langkah Tetap Semangat dan Istiqomah
Ia menceritakan pengalamannya mengingatkan jemaah lansia untuk tidak memaksa ke masjid. Arbain adalah sunnah, sedangkan rukun haji wajib dilaksanakan, sehingga perlu pengertian agar lansia mengatur tenaga untuk mengutamakan ibadah wajib.
“Selama bertugas, saya keliling menghampiri satu persatu jemaah lansia dan yang ada di kamar. Kami berikan sosialiasi secara bergantian agar tidak memaksakan diri untuk ibadah sunnah,” sambung Rospiatin.