BANJARNEGARAKU.COM - Bulan Syaban terletak di antara Rajab dan Ramadhan, merupakan waktu yang berharga bagi umat Muslim untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan yang penuh keberkahan.
Malam istimewa di bulan Syaban dikenal sebagai Malam Nisfu Syaban, jatuh pada pertengahan bulan. Malam ini dianggap sebagai waktu yang sangat baik untuk berdoa, dan oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, doa, dan amal kebaikan saat Nisfu Syaban tiba.
Selain aktivitas dzikir, doa, dan sholat, puasa Nisfu Syaban juga dianggap sebagai amalan penting. Pertanyaannya, bagaimana hukum puasa Nisfu Syaban dan apakah keutamaannya bagi umat Muslim? Berikut adalah penjelasannya menurut Ustadz Abdul Somad (UAS).
Baca Juga: 8 Tips Aman Puasa Ramadan bagi Penderita Maag
Hukum Puasa Nisfu Syaban
Menurut Ustad Abdul Somad, hukum puasa Nisfu Syaban adalah sunnah. Bagi mereka yang mampu melakukannya, UAS menganjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah ini. Namun, bagi yang tidak mampu, tidak masalah untuk meninggalkannya.
Untuk meningkatkan semangat menjalankan puasa Nisfu Syaban, UAS menyarankan untuk menanamkan dalam diri pemahaman bahwa beribadah kepada Allah seolah-olah nyawa akan dicabut besok.
Sebagaimana disampaikan UAS, "Bayangkanlah bulan Syaban ini sebagai bulan terakhir bagimu, dan beramallah dengan sungguh-sungguh. Setelah ini, kita akan menghadapi kematian, maka mari kita semangat dalam beramal," ujarnya.
Baca Juga: 7 Tips Aman Puasa Ramadan bagi Ibu Hamil
Bulan yang Dilupakan