Peringatan HKB 2022, Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Kemampuan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana

25 April 2022, 22:11 WIB
Peringatan HKB 2022, Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Kemampuan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana /

BANJARNEGARAKU - Puncak Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 'HKB 2022' akan dilaksanakan hari Selasa, 26 April 2022.

HKB, meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat yang berada di daerah rawan bencana dan tidak hanya dijadikan ceremonial saja.

Kesadaran akan bencana dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar serta kemampuan masyarakat akan pengetahuan dan keterampilan dalam penananganan bencana.

Baca Juga: Kurikulum Merdeka! Soal PAI Kelas 4 SD Bab 2 Halaman 38, Profesi yang Meneladani Asmaulhusna Al Quddus

Kesadaran dan Kemampuan Masyarakat yang Berada di Daerah Rawan Bencana tentunya tidak lepas dari pihak tertentu saja akan tetapi urusan bersama.

Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022 mengangkat tema "Keluarga Tangguh Bencana Pilar Bangsa Menghadapi Bencana.”

Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2022 diperingati pada 26 April, sebagai peringatan disahkannya Undang-Undang No 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Menghimbau pada Puncak Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tanggal 26 April 2022 pukul 10.00 wib, serentak memukul kentongan, klakson, sirine dan lain-lain dengan bunyi-bunyian. Selama beberapa menit untuk menandakan HKB.

Baca Juga: Kurikulum Merdeka! Anggaran Dana Perpustakaan, Soal dan Kunci Jawaban Kelas 4 SD Matematika Halaman 20

Demikian diungkapkan Kepala BNPB, Letjend TNI Suharyanto di Pendopo Kabupaten Sleman pada Hari Senin, 25 April 2022 sebagaimana dilansir banjarnegaraku.com dari kanal Youtube BNPB Indonesia.

Pihaknya atas nama BNPB mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, mulai tahapan persiapan hingga pelaksanaan puncak kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang direncanakan pada Hari ini, Selasa, 26 April 2022.

Menurutnya, dengan keterlibatan semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, media, dunia usaha dan masyarakat, sebagai bangsa yakin, paham serta sadar bahwa urusan penanggulangan bencana ini merupakan urusan bersama.

Keberhasilan, keefektifan, upaya setiap penanggulangan bencana dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga, RT (Rukun Tetangga), RW (Rukun Warga) sampai dengan tingkat desa.

Baca Juga: Seberapa Jawa Koe! Arti Kata Lungkrah Lengkap dengan Contoh Kalimat

Menurutnya, HKB ini sifatnya bukan seremonial, bukan sekedar perayaan sejak disahkannya UU No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.

"Kita selalu merayakan setiap tahun HKB. Memang di tahun 2020 dan 2021 karena pandemi covid-19 sedang tinggi-tingginya melanda negara kita maka HKB dilaksanakan secara sederhana," katanya

Tetapi di tahun 2022, lanjutnya, seiring dengan penurunan angka kasus covid-19 yang sudah semakin baik. Tahun ini pun Pemerintah mencoba dengan memberikan ijin untuk mudik.

Ini sebagai ujian karena semua data menunjukkan data kearah perbaikan. Ditambah juga vaksinasi sudah sangat baik. Dosis satu, semuanya hampir 100 persen.

Baca Juga: Pemkab Kebumen Adakan Lomba MTQ, Sarana untuk Mencintai dan Mempelajari Al Qur’an, Berikut Selengkapnya

Dosis kedua sudah 70 persen lebih. Bahkan, dosis ketiga pun beberapa daerah sudah di atas 30 persen.

Artinya di tahun 2022, lanjut dia, kita bisa lepas dari pandemi covid-19. Karena Itu, BNPB juga berusaha merayakan HKB ini dengan lebih mendatangkan lebih banyak orang.

"Ini juga ujian, mudah-mudahan paska mudik lebaran nanti, paska kegiatan kita yang mengumpulkan lebih banyak orang dibanding tahun 2020 dan 2021 tidak terjadi lonjakan kasus, "harapnya.

Lebih jauh dikatakannya, HKB 2022 bukan bersifat seremonial, tetapi sebagai bangsa meningkatkan kesadaran dan kemampuan kita khususnya masyarakat yang berada di daerah-daerah bencana.

Masyarakat bukan hanya sebagai obyek pada saat bencana itu, tetapi juga bertindak sebagai subyek. Karena pengurangan resiko akan sangat efektif apabila dimulai dati lingkungan yang terkecil, yaitu keluarga, RT, RW sampai desa.

Baca Juga: Seberapa Jawa Koe! Arti Kata Lowah Lengkap dengan Contoh Kalimat

Kenapa tahun 2022 ini wilayah Merapi yang dipilih untuk merayakan atau menetapkan HKB di Kabupaten Sleman, di wilayah dua propinsi, yaitu DI Yogyakarta dan Jawa Tengah di pelataran Merapi.

"Ini karena kita juga harus paham, kita juga harus setuju, kita juga harus yakin bahwa memang masyarakat di sekitar Merapi ini paling tidak sudah memahami langkah-langkah dan konsep apabila terjadi bencana," katanya

Dengan pengalaman bertahun-tahun, mereka hidup di Gunung Merapi, ternyata terbentuk kesadaran dan kearifan lokal langkah-langkah yang harus dilakukan apabila Merapi itu menyemburkan lava atau sedang erupsi.

Baca Juga: Bank Soal Ulangan Harian IPS Kelas 5 SD MI KD. 3.1 Kurikulum 2013, Lengkap Kunci Jawaban dan Pembahasan

Disana (Merapi-red), ada kelompok yang namanya Pasak Merapi. Kemudian juga pada saat terjadi erupsi, masyarakat sudah dibagi sedemikian rupa.

Ada kendaraan, dalam kendaraan itu, siapa yang naik, dari keluarga mana, sudah dipetakan.

Ada tanda-tanda bahaya peringatan dini, baik yang bersifat modern maupun yang bersifat diadakan oleh masyarakat itu sendiri.

Bahkan yang menarik juga ada teknik pengungsian hewan ternak. Karena masyarakat itu kalau mengungsi tetapi harta benda khusus hewan peliharaan ternaknya diungsikan juga tidak mau sehingga di Merapi ini pun ada konsep sebelum orang itu mengungsi terlebih dulu adalah hewan peliharaan.

Baca Juga: Bagi Kalian yang Bekerja di Depan Komputer, Simak Tips Sederhana Jaga Kesehatan Mata Ini

Dan di Merapi juga, sudah ada fasilitas pengungsian yang di peruntukan bagi manusia dan diperuntukan bagi hewan.

Ini tentu saja menarik karena Indonesia ini sangat banyak untuk bencananya bahkan bisa dibilang Indonesia supermarket bencana .

Segala jenis bencana ini ada di tempat kita. Nah, ini dengan keadaan di Merapi. ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain.

Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di sekitar gunung berapi, bukan hanya Merapi, bukan hanya Semeru. Diketahui bersama Indonesia mempunyai 127 gunung berapi yang masih aktif.

Baca Juga: Sebagai Pengobatan Infeksi Pilek atau Flu, Ini Segudang Manfaat Zaitun Kata dr Agus Ujianto

Bapak Presiden juga akan beri sambutan secara khusus terkait HKB tahun 2022 ini, ada dari Mendagri dan Menteri terkait, Panglima TNI, Kapolri, dan seluruh masyarakat.

Menghimbau pada Puncak HKB tanggal 26 April 2022 pukul 10.00 wib, mari serentak memukul kentongan, mungkin membunyikan klakson, sirine dan lain-lain dengan bunyi-bunyian. Selama beberapa menit untuk menandakan HKB.

"Artinya, dengan adanya tanda itu maka yang tersirat adalah meningkatnya kita sebagai bangsa dalam menyikapi apabila tiba-tiba bencana hadir diantara kita," pungkasnya.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler