BANJARNEGARAKU – Konferensi Pers oleh Polres Purbalingga tentang permintaan maaf US dan ES atas video viral tiga bocil pamer alat vital.
Permintaan maaf secara langsung dilakukan oleh US dan ES pada saat Konferensi Pers yang dilakukan oleh Polres Purbalingga pada Selasa, 10 Mei 2022.
Sementara itu Kapolres Purbalingga AKBP Era Johny Kurniawan tidak mempersoalkan tindakan keduanya, karena pemilik video tak menduga unggahannya tersebut berdampak meluas.
“Kasus ini kami nyatakan selesai, dengan permintaan maaf keduanya, ini tidak masuk kategori eksibisionis karena murni kenakalan anak-anak,” ujarnya.
Permintaan maaf secara langsung dilontarkan oleh perekam sekaligus pengunggah video tiga anak pamer alat kelamin yang menjadi viral beberapa waktu lalu di GOR Goentoer Darjono Purbalingga.
US (24 tahun) dan ES (24 tahun) keduanya merupakan warga Kabupaten Purbalingga yang dipameri alat kelamin oleh tiga anak kecil beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Relokasi Pasar Hewan Purbowongi ke Terminal Pasar Gombong, Gerakan Ekonomi Sekitar
Seperti diberitakan sebelumnya, video berdurasi 30 detik tersebut mendadak menjadi viral dan membuat heboh warga Purbalingga dan warganet.
US merupakan perempuan yang ada dalam rekaman video, sementara ES merupakan rekan US yang merekam saat kejadian berlangsung.
Menurut penuturan keduanya, saat itu mereka sedang berolah raga di kawasan GOR Goentoer Darjono pada Rabu, 4 Mei 2022 silam.
Baca Juga: Apa Kebalikan dari Bersyukur, Kunci Jawaban Ayo Berlatih 1 PAI Kelas 3 SD MI Halaman 135
US dan ES mengaku, awalnya hanya ingin mengabadikan aktifitas olahraga mereka, namun saat merekam joging, tiba-tiba datang anak kecil yang menurunkan celananya dan menunjukan alat kelaminnya.
“Saat itu kita sedang olahraga, joging di lintasan luar,” kata US dan ES.
Lebih jauh mereka menjelaskan, video yang tersebar luas tersebut berdurasi 30 detik, sedangkan video aslinya yang utuh, berdurasi 43 detik.
“Pada 13 detik selanjutnya, kami berbalik arah jogging, namun si anak mengikuti, masih sambil menunjukan alat vitalnya,” ujar mereka.
Mereka menuturkan video yang menjadi viral tersebut awalnya hanya diunggah di status WhatsApp.
“Kami minta maaf kepada masyarakat atas perbuatan yang telah kami lakukan, jujur tak ada niatan buruk kami mengunggah video tersebut,” ujarnya.
Baca Juga: Kunci Jawaban Latihan Soal Penilaian Akhir Tahun PAT Kelas 3 SD MI Tema 7 Matematika, Simetri Lipat
Lebih lanjut mereka menyadari bahwa konten video yang menjadi viral tersebut berisi adegan fulgar karena tidak disensor atau diblur.
Pihaknya bersama Dinsosdalduk KBP3A Kabupaten Purbalingga akan terus melakukan pendampingan kepada ketiga anak tersebut, termasuk membantu mewujudkan keinginan keluarga yakni, salah satu dari tiga anak tersebut akan disekolahkan di pesantren.***