Dokter Ahli Sebut Luka Saraf David Ozora Permanen, Ini Tak Bisa Pulih 100 Persen...

21 Juli 2023, 14:31 WIB
Dokter Ahli Sebut Luka Saraf David Ozora Permanen, Ini Tak Bisa Pulih 100 Persen... //Antara/Ilham Kausar

BANJARNEGARAKU.COM - Sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan pada Kamis, 20 Juli 2023 kemarin, menghadirkan Dokter Yeremia Tatang yang merawat David Ozora selama di Rumah Sakit Mayapada. Dokter Yeremia Tatang hadir sebagai saksi untuk terdakwa Mario Dandy dan Shane Lukas.

Sesuai hasil pemeriksaan dokter Tatang menjelaskan, bahwa David Ozora mengalami luka di saraf otak yang bersifat permanen, buntut penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy. Dokter Tatang mengungkapkan terdapat bercak putih di saraf penting dalam otak.

Baca Juga: 6 Lokasi Penjual Serabi di Banjarnegara, Nomor 2 Penjualnya Milenial

Dilansir Banjarnegaraku.com dari Pikiran-Rakyat.com pada 21 Juli 2023, Luka Saraf David Ozora Permanen, Dokter Ahli: Tidak Bisa Pulih 100 Persen.

Ditambahkan Dokter Tatang, jika bercak putih yang ada di otak David Ozora bisa mengecil. Kendati demikian, hal itu tidak akan bisa hilang dan akan membekas selamanya.

“Setelah di MRI (Magnetic Resonance Imaging) beberapa minggu, ada bercak putih, tepatnya di jembatan otak (corpus callosum) yang menghubungkan otak kiri dan kanan yang bersifat permanen,” ujar Dokter Tatang, pada Kamis, 20 Juli 2023.

Baca Juga: Bara Katla, 5 Kata yang Banjarnegara Banget

Menurut sang dokter menyebut jika proses pemulihan setiap pasien berbeda-beda. Namun dia menyebut cedera yang dialami David menyisakan bekas luka dan tidak bisa pulih 100 persen.

“Respon setiap orang dalam pemulihan kesehatan memang berbeda-beda. Saya belum bisa memastikan tingkat maksimal kesembuhan David,” kata sang dokter.

Kondisi fisik David disebut berangsur pulih, termasuk sudah bisa berjalan, namun saat berjalan David sering oleng ke kiri. Saat ini David masih dalam pemantauan tim dokter dari Rumah Sakit Mayapada, termasuk dokter Tatang.

Baca Juga: Perselisihan Masalah Anjing, Persepsi yang Mempengaruhi

Selain itu, kondisi psikis David disebut masih butuh perhatian lebih. Pasalnya aspek emosi dan Bahasa dinyatakan belum pulih.

David tiba di rumah sakit dalam kondisi koma

Dokter Tatang mengungkapkan bahwa David dibawa ke Rumah Sakit Mayapada dalam kondisi koma, dengan tingkat Glasgow coma scale (GCS) berada di angka 3. Sang dokter mengungkapkan kondisi tersebut menunjukkan respons tubuh David dalam kondisi terendah.

Pihak dokter yang berada di UGD RS Mayapada disebut sudah memberikan rangsangan bagi David, namun hal itu tak membuahkan hasil, dan korban penganiayaan tersebut tetap tidak merespons. Dokter Tatang mengaku sempat khawatir karena tidak ada tanda-tanda pendarahan di otak David.

Baca Juga: Demi NKRI Berdaulat, Prof Ahmad Rofiq: Berani Berhijrah karena Wani Ngalah Luhur Wekasane

Maka hal itu menjadi lebih berbahaya karena menunjukkan tanda bahwa David justru mengalammi kondisi yang mengkawatirkan. Dokter Tatang pun menyebut David mengalami Diffuse Axonal Injury.

Dokter Tatang menyebut pasien Diffuse Axonal Injury bisa meninggal jika tak memberi respons obat yang diberi. Beruntung tubuh David masih mau merespons salah satu obat yang diberikan dokter, setelah obat lainnya tak membuahkan hasil.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler