BANJARNEGARAKU - HET atau harga eceran tertinggi minyak goreng dicabut, Politisi Partai PKS Rofik Hananto heran dengan stok minyak goreng yang tiba melimpah.
Selain heran, Rofik Hananto juga mengkritisi kebijakan pemerintah dengan mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah, menurutnya ini merupakan kebijakan yang tidak solutif.
Rofik Hananto saat dikonfirmasi tim banjarnegaraku.com 17 Maret 2022, dirinya juga mendorong dibentuknya Panitia Khusus (Pansus) agar permasalahan minyak goreng dapat diketahui secara jelas.
Baca Juga: Cek Stock dan Harga Minyak Goreng, Pemkab Banjarnegara Lakukan SidakBaca Juga: Cek Stock dan Harga Minyak Goreng, Pemkab Banjarnegara Lakukan Sidak
Pemerintah resmi memutuskan untuk melepaskan harga minyak goreng kemasan sederhana dan premium sesuai harga pasar dan hanya mengatur harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah.
Dengan kebijakan tersebut, harga minyak goreng kemasan di level konsumen tentu akan mengalami kenaikan sesuai tingkat harga minyak sawit (CPO) internasional.
Rofik menjelaskan, keputusan pemerintah menyerahkan harga minyak goreng kepada mekanisme pasar merupakan kebijakan yang tidak solutif. Hal ini menunjukkan menunjukkan pemerintah lemah dihadapan kartel pangan.
Karena itu anggota Fraksi PKS DPR RI Rofik Hananto mendorong dibentuknya Panitia Khusus (Pansus) agar permasalahan minyak goreng dapat diketahui secara jelas.