Saat terjangkit penyakit yang sedang mewabah ini, terdapat luka pada bagian kuku sapi milik Mulyadi yang membuat kaki ternak itu bengkak dan sempat alami kelumpuhan.
“Selain itu, mulut sapi terus menerus mengeluarkan lendir berbusa yang membuat sapi itu tidak mau makan,” kata Mulyadi pada Rabu, 25 Mei 2022.
Baca Juga: Prediksi Soal PAS IPA Kelas 7 SMP MTs Dilengkapi Kunci Jawaban, Berikut Penjelasan Selengkapnya
Dengan sapi seberat itu, ia bersama warga lainnya sempat kesulitan saat ingin mengubur sapi tersebut.
Para warga membantu proses penguburan bangkai sapi dengan menggotong menggunakan bambu untuk dipikul bersama-sama.
Baca Juga: Unik! Modifikasi Truk Niaga Mirip Mini Bus ala Karoseri Bawor
Kematian ternak milik Mulyadi ini menambah catatan kasus sapi mati akibat PMK di Lumajang.
Sementara, Bupati Lumajang Thoriqul Haq sebelumnya telah menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menyedikan obat bagi ternak terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini.
“Ketersediaan obat sedang kita koordinasi, yang jelas bisa sembuh ini terus saya koordinasi dengan pak dirjen untuk secepatnya didatangkan," ujar Thoriq