Waspada Gempa Sesar Lembang Ancaman Berbahaya bagi Kota Bandung? Ada Kisah Bekas Danau Purba, Ini Penjelasanya

- 7 Desember 2022, 08:21 WIB
Ilustrasi: gempa akibat Sesar Lembang tak bisa terhindarkan, peneliti beri penjelasan
Ilustrasi: gempa akibat Sesar Lembang tak bisa terhindarkan, peneliti beri penjelasan /Mapay Bandung/Pixabay/Blende12

BANJARNEGARAKU.COM - Sebuah kisah bila terjadi gempa akibat Sesar Lembang, apakah bisa berpotensi menghancurkan Kota Bandung? Mungkinkah ada kaitannya dengan danau purba dan gonggongan anjing?

Diketahui, Sesar Lembang atau Patahan Lembang (Sunda:"Lepat Lembang") dikutip Banjarnegaraku.com dari laman Wikipedia, adalah sebuah patahan geser aktif yang terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang baru diketahui oleh ilmuwan pada tahun 1940.

Wikipedia menyebut, Sesar Lembang mengalami pertemuan dengan Sesar Cimandiri di Padalarang. Patahan ini memanjang dari Padalarang hingga Jatinangor yang kira kira memiliki jarak sekitar 29 Km.

Baca Juga: Bupati Tiwi Instruksikan Kini OPD Gunakan Produk UMKM

Menurut BMKG, patahan ini bisa menyebabkan gempa berkekuatan sekitar 6,8 hingga 7 Skala ritcher.

Sesar Lembang sendiri terbagi menjadi dua Segmen (bagian). Segmen barat dan Segmen timur.

Sehingga gempa yang diakibatkan memiliki skala yang berbeda-beda. Pergerakkan Sesar Lembang mencapai 3 milimeter/tahun.

Baca Juga: Wong Banyumas Punya Ora Ngapak Ora Kepenak, Gimna Semarang? Hartono Samidjan: Hallah Pokokmen, Ngarahmu Piye?

Wikipedia menyebut mengenai potensi kerusakan akibat gempa yang disebabkan Sesar Lembang.

Kerusakan yang bisa terjadi dari gempa yang diakibatkan oleh Sesar Lembang dapat berdampak buruk pada Bandung dan sekitarnya.

Bahkan dapat berpotensi sangat menghancurkan Kota Bandung. Sebuah studi menyebutkan apa yang terjadi jika gempa datang.

Baca Juga: Menurut AI Brasil Jawara Sejati Piala Dunia FIFA 2022, 2 dan 3 Belgia dan Argentina, fans Inggris Kudu Sabar

Sebelum gempa datang, biasanya akan ada seekor anjing yang akan menggogong keras karena naluri yang merasakan gelombang.

Sebelum menyebabkan gempa, Sesar Lembang akan gelombang primer dengan kecepatan dapat mencapai 5 km per detik sebelum gelombang yang lebih merusak (Gelombang-S) datang yang tidak akan bisa diprediksi kapan terjadinya yang diperkirakkan datang 30 - 90 detik sebelum gelombang selanjutnya datang.

Kerusakan di Bandung Utara (Kabupaten Bandung Barat)

Baca Juga: Kuatkan Kapasitas, PMI Kebumen Gelar Pelatihan Kebencanaan Bagi Relawan Desa

Secara Horizontal, Patahan Lembang membentang sepanjang 29 km dari Kabupaten Bandung (Lembang) hingga Kabupaten Bandung Barat (Padalarang).

Daerah yang dilintasi antara lain: Kecamatan Ngamprah, Cisarua, Parongpong, hingga lembang yang berpenduduk sekitar 500.000 jiwa.

Gelombang menghantam hingga gempa pun datang. Gempa dahsyat Sesar Lembang dapat mengakibatkan retakan yang langsung menuju arah Pasar Cibarukai hingga Sekolah Polisi Negara Cimahi.

Baca Juga: Jember Diguncang Gempa Magnitudo 6,2

Sesar Lembang membelah urat jalan utama dari Cimahi Ke Lembang, yakni Jalan Kolonel Masturi.

Dari sini, retakan menembus Kampung Gandrung hingga hasilnya akses informasi di sebagian Jawa Barat terganggu karena saluran TV (analog dan digital) mati total

Gempa akibat Sesar Lembang merobohkan sebelas menara transmisi televisi nasional di sekitar Kampung Gandrung.

Dari Kampung Gandrung, gelombang gempa melewati Lembah Kertawangi, menembus Desa Panyairan (Parongpong).

Baca Juga: Innalillahi, Rumah Warga Sokanandi Banjarnegara Ambruk, Begini Kronologisnya

Kerusakan di Bandung Barat

Gempa akibat Sesar Lembang akan mengguncang kompleks perumahan elite bernama "Graha Puspa".

Meski tidak persis melewati kompleks perumahan itu, efek getaran bisa kencang sebab gawir jalur utama Sesar Lembang hanya beberapa meter dari barat kompleks.

Di tengah ancaman besar ini, sekitar 80 meter dari patahan Lembang, ada sebuah kondontel mewah bernama "Boutique Village Bandung Resort" bagunan pesiar 6 lantai 149 kamar yang mungkin akan terancam hancur.

Dari Graha Puspa, mengikuti arah patahan ke barat, akan ditemui lokasi vital seperti Observatorium Boscha, Sekolah Staff dan Komando TNI Angkatan Udara, dan Sekolah Kemimpinan Polri.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Banjarnegara, Selasa 6 Desember 2022, Langkah Mudah Bayar Pajak Kendaraan

Pemukiman di sini relatif padat dan ada banyak lokasi besar yang berisiko sangat besar.

Pergeseran Vertikal 50 Cm

Meski, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah mengatur bahwa jalur patahan harus steril dari bangunan atau pemukiman penduduk, tetapi faktanya berbeda.

Berdadarkan penelitian Geoteknologi LIPI, bila patahan retak secara mekanis, maka ada pergeseran vertikal sekitar 50 cm.

Ibarat seperti sebuah rumah berada di tengah jalur retakan patahan Lembang, maka separuh rumah akan naik 50 cm ketika gempa terjadi, sehingga membuat konstruksi bangunan menjadi tidak stabil, terbelah dan akhirnya pun ambruk.

Selain retakan utama, dalam gempa ada yang disebut "Conjugate Vault" atau retakan kecil bercabang.

Retakan ini menyebabkan belasan rumah rusak akibat dinding terbelah dan beberapa kolam surut akibat airnya meresap ke dalam retakan.

Inilah yang terjadi Kampung Muril Rahayu. Gempa Sesar Lembang juga akan menyebabkan longsor di seantero Bandung.

Baca Juga: Mulai Hari Ini KPU Banjarnegara Gelar Seleksi Tertulis Calon PPK, Gunakan Metode CAT

Kerusakan Total di Kota Bandung

Kawasan Kota Bandung yang dulu bekas danau purba berada pada titik paling rendah, yang kini lokasinya di Gedebage.

Saat terjadi gempa, entah itu bersumber dari patahan Lembang, Cimandiri, Baribis, atau zona subduksi di Samudra Hindia, Gedebage akan menerima goncangan lebih hebat ketimbang lokasi lain.

Perambatan gelombang gempa sangat bergantung pada berat jenis dan struktur benda yang dilaluinya.

Gempa seperti riak air, semakin jauh perambatan, kekuatan gempa semakin melemah.

Jarak Kota Bandung hanyalah 3 km dari jalur utama sesar, ini cukup membuat aktivitas Ibu Kota Jawa Barat lumpuh bila terjadi gempa.

Kondisi geologi permukaan wilayah di Kota Bandung bervariasi, dari endapan sangat lunak hingga batuan vulkanik keras.

Penting untuk melihat karakterisasi geologi permukaan guna mengidentifikasi tingkat kerentanan penguatan gelombang gempa.

Riset dari peneliti Pusat Survei Geologi ESDM, Marjiyono—yang melakukan mikrotremor di 97 titik di Kota Bandung pada 2011—menunjukkan bahwa faktor penguatan di Kota Bandung berkisar antara 2,1 hingga 17.

Baca Juga: Peringkat Kedua Grup E Piala Soeratin, Persibangga U 17 Lolos ke 16 Besar

Di Kawasan Asia-Afrika, penguatan berkisar 4,1.

Sementara di Gedebage menjadi paling tinggi: 16,5. Artinya, meski sama-sama terhantam guncangan gempa 6,8 skala Richter, efek goncangan gempa di Gedebage sebesar 16,5 kali lipat lebih besar ketimbang penduduk Lembang.

Namun, ancaman gempa Lembang tidak semata di Gedebage.

Dengan skala Mercalli X - XI, beberapa wilayah lain terkena guncangan hebat.

Daerah-daerah ini adalah Turangga, Lengkong, Babakan Surabaya, Cijagra, Pasir Luyu, Margacinta, Cisaranten Kulon, hingga sebelah selatan Ujung Berung, Cipadung, dan Cibiru. Menurut prediksi Bachtiar, korban akan lebih banyak di Cibiru.

Gempa Lembang juga berpotensi longsor Dago atas, Pasir Wangi, hingga Sisurupan.

Kebakan besar akan merembet di kawasan padat penduduk seperti Cicadas, Coblong, atau Taman Sari. Jembatan Pasupati akan rusak parah atau mungkin terbelah.

Kajian terbaru dari ITB memprediksi, jika patahan Lembang bergerak aktif, potensi kerugian ekonomi dari kerusakan bangunan bisa mencapai Rp51 triliun.
Angka ini lebih besar ketimbang kerugian gempa Aceh 2004 yang ditaksir Rp48,6 triliun.

Hasil hitung-hitungan kasar ada sekitar 2,5 juta rumah warga terkena dampak gempa, dengan rincian 1 juta unit rusak kecil, 1 juta rusak sedang, dan 500 ribu rusak total ambruk.***

Editor: Nowo Sarwidi, S.Pd

Sumber: Wikipedia.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x