Rusia Klaim Rebut Kota Bakhmut, Ukraina Tegaskan Pertempuran Terus Berlanjut

- 21 Mei 2023, 06:36 WIB
Ilustrasi prajurit Ukraina naik di atas tank di jalan menuju kota garis depan Bakhmut, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina.
Ilustrasi prajurit Ukraina naik di atas tank di jalan menuju kota garis depan Bakhmut, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina. /REUTERS/Sofiia Gatilova/

BANJARNEGARAKU.COM - Kepala tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin mengatakan pada Sabtu 20 Mei 2023 waktu setempat bahwa para pejuang Wagnernya telah merebut kota Bakhmut.

Namun Ukraina menolak klaim tersebut dan mengatakan pertempuran masih terus berlangsung.

Prigozhin membuat klaim tersebut dalam sebuah video di mana dia muncul dengan seragam tempur di depan barisan pejuang yang memegang bendera Rusia dan spanduk Wagner.

"Hari ini, jam 12 siang, Bakhmut diambil habis-habisan. Kami benar-benar merebut seluruh kota, dari rumah ke rumah," ungkap Prigozhin, dilansir Banjarnegaraku.com dari Reuters.com, Minggu 21 Mei 2023.

Namun Juru bicara militer Ukraina Serhiy Cherevatyi menegaskan bahwa klaim Rusia tersebut tidak benar: "Ini tidak benar. Unit kami berperang di Bakhmut," uangkap Cherevatyi.

Baca Juga: Founder Rumah Baca Purnama Berbagi Buku di Bazar Sembako Murah

Diketahui, Bakhmut telah menjadi fokus pertempuran terpanjang dan paling berdarah dari perang Rusia di Ukraina, yang hampir mencapai akhir bulan ke-15.

Ledakan jauh terdengar di latar belakang saat Prigozhin berbicara selama video, di mana dia mengatakan pasukannya akan mundur dari Bakhmut mulai 25 Mei untuk istirahat dan pelatihan ulang, menyerahkan kendali kepada tentara reguler Rusia.

Dalam video itu, Prigozhin mengejek Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden AS Joe Biden, yang mengambil bagian dalam KTT G7 di Jepang pada Sabtu 19 Mei 2023 di mana perang Ukraina menjadi perhatian para pemimpin dunia.

Menyapa Zelenskiy, Prigozhin berkata: "Hari ini ketika Anda melihat Biden, cium dia di atas kepalanya, sapa dia dari saya."

Prigozhin mengulangi keluhan yang sering dia buat di masa lalu bahwa pasukannya menderita kerugian yang jauh lebih besar daripada yang seharusnya karena dukungan dan persediaan amunisi yang tidak memadai dari tentara.

Baca Juga: Profil dan Biodata Rio Fahmi, Bek Muda Persija, Andalan Indonesia, dan Putra Terbaik Banjarnegara

Awal bulan ini dia mengancam akan menarik pasukannya keluar setelah menerbitkan omelan marah terhadap Menteri Pertahanan Sergei Shoigu sambil berdiri di lapangan yang banyak mayat berlumuran darah.

"Karena birokrasi Rusia dan keinginan Shoigu dan Kepala Staf Valery Gerasimov adalah lima kali lebih banyak orang meninggal daripada yang seharusnya," katanya dalam video tersebut.

Klaim kemenangan Prigozhin menyusul pertempuran sengit di sekitar kota itu dalam sepekan terakhir di mana Ukraina mengatakan pihaknya memukul mundur beberapa pasukan Rusia.

Intelijen pertahanan Inggris mengatakan pada hari Sabtu bahwa "sangat mungkin" Rusia telah mengerahkan hingga beberapa batalyon untuk memperkuat sektor Bakhmut, menyusul keuntungan taktis Ukraina di sisi kota.

Baca Juga: Film The Little Mermaid tentang Kisah Cinta Terlarang Ariel, Catat Jadwal Tayang di Bioskop, Simak Sinopsinya!

"Kepemimpinan Rusia sepertinya terus melihat penangkapan Bakhmut sebagai tujuan utama perang yang akan memungkinkan mereka untuk mengklaim beberapa tingkat keberhasilan dalam konflik tersebut," katanya di Twitter.

 

Prigozhin sendiri telah mengakui bahwa Bakhmut, sebuah kota berpenduduk 70.000 orang sebelum perang, tidak memiliki kepentingan strategis, tetapi menjadi kepentingan simbolis yang sangat besar bagi kedua belah pihak karena intensitas pertempuran dan skala kerugian.***

Editor: Ali A

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x