BANJARNEGARAKU - SEMARANG – Indonesia siap-siap menghadapi serbuan 700 ribu ton sampah galon plastik tiap tahun. Mengapa bisa begitu? Ini penjelasannya.
"Pemerintah RI akan mengeluarkan kebijakan yang intinya menghapus Galon Guna Ulang (GGU) atau Galon Isi Ulang. Akibatnya, Indonesia akan 'dibom' 700 ton sampah galon plastik tiap tahun," kata Ketua DPP Aspadin Rahmad Hidayat kepada wartawan usai membuka Musda VIII Aspadin Jateng-DIY-Kalteng di Semarang, Rabu, 5 Juli 2023.
Aspadin adalah kepanjangan dari Asosiasi Pengusaha Air Minum dalam Kemasan Indonesia.
"Ini serius. Sebab dengan penerapan Galon Guna Ulang atau Galon Isi Ulang akan menyelamatkan Indonesia dari 700 ribu ton per tahun sampah plastik galon," tegas Rahmad Hidayat.
Sebab, lanjut dia, kebutuhan air minum dalam kemasan galon di Indonesia tiap tahunnya mencapai jutaan liter.
Baca Juga: 4 Orang Tewas 7 Luka-luka Akibat Truk Masuk Jurang Ketileng di Banjarnegara
"Hingga kami menghitungnya dalam jumlah galon mencapai 700 ribu ton per tahun. Ini sangat luar biasa bisa mencemari apabila tidak bijaksana menanganinya."
Aspadin, kata dia, serius menolak rencana pemerintah meniadakan Galon Guna Ulang (GGU) atau Galon Isi Ulang. Dengan ditiadakannya Galon Isi Ulang, maka akan berdampak menghasilkan sampah plastik. Galon-galon air minum dalam kemasan tersebut akan tidak bermanfaat lagi setelah digunakan.
"Rencana kebijakan penghapusan akan bertentangan dengan semangat menjaga kelestarian lingkungan," tegasnya.