Beberapa faktor penghambat arus migrasi di Indonesia di antaranya
- daya tarik yang kurang
- konektivitas terbatas
- mahalnya biaya transportasi.
Berikut jumlah migrasi keluar seumur hidup penduduk berdasarkan 10 provinsi teratas dalam Sensus Penduduk 2020-2022:
- Jawa Tengah 5.996.506 jiwa
- Jawa Timur 3.470.001 jiwa
- DKI Jakarta 3.059.339 jiwa
- Jawa Barat 2.453.949 jiwa
- Sumatera Utara 2.317.370 jiwa
- Sulawesi Selatan 1.387.903 jiwa
- Sumatera Barat 980.911 jiwa
- DI Yogyakarta 800.123 jiwa
- Sumatera Selatan 791.986 jiwa
- Lampung 776.546 jiwa
Sedangkan pada pendataan lain diketahui ada 3 provinsi teratas jadi tujuan migran. Hasilnya juga mengejutkan karena DKI Jakarta bukanlah tujuan utama.
Ada sejumlah macam alasan masyarakat Indonesia melakukan migrasi ke kota lain. Beberapa di antaranya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mencari pekerjaan, hingga menikah.
Sejumlah provinsi pun menjadi tujuan arus migrasi penduduk Indonesia pada 2021.
Hal itu dapat terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait migran neto, baik seumur hidup maupun risen. Migran neto seumur hidup merupakan selisih antara jumlah penduduk yang masuk dan keluar dari suatu wilayah berdasarkan tempat kelahirannya. Sementara, migran neto risen merupakan selisih jumlah imigran dan emigran dari suatu wilayah menurut tempat tinggal dalam lima tahun terakhir.