Membanggakan! Pemuda Pejawaran Banjarnegara Jadi Juara 1 Pemuda Pelopor Nasional 2023 Bidang Pangan

- 18 Oktober 2023, 23:57 WIB
Teguh Fajar Santosa asal Batur, Banjarnegara, memenangi Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional untuk Bidang Pangan 2023
Teguh Fajar Santosa asal Batur, Banjarnegara, memenangi Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional untuk Bidang Pangan 2023 /Brave/Fajar

Dia terjun ke pertanian karena awalnya terpaksa. Tahun 2015 dia harus berhenti sekolah karena tidak ada biaya untuk meneruskan ke SMA. Kerjanya hanya mengantar adik ipar sekolah setelah itu menganggur. 

Karena merasa tertinggal dengan teman lain yang sudah sekolah, Fajar mulai belajar bertanam kentang dan akhirnya dia coba-coba bertanam wortel. Dari modal Rp 700 ribu yang dikeluarkannya, menghasilkan panenan Rp 15,5 juta. Itulah awal mula dia tertarik terjun serius ke bidang pertanian. 

Tidak semulus itu menjadi petani. Pada awal-awal jadi petani banyak yang mencela dan merundung. Namun dengan tekad dan prestasi Rp 15,5 juta itu menjadi motivasi kuat untuk maju terus. 

Bagi Fajar, pertanian adalah lahan mendapat pahala. Semua yang dilakukan dan terjadi dalam pertanian bisa mendapat pahala. 

Baca Juga: Beredar Draft Surat Suara Tiga Pasang Capres Cawapres, Prabowo dan Erick Thohir, Hanya Gimmick!

"Kita menanam dapat pahala. Tanaman itu tumbuh, dapat pahala. Tanaman itu dimakan ulat atau hama lain, kita dapat pahala. Tanaman dicuri orang, kita dapat pahala. Pertanian itu penuh dengan pahala. Bahkan seandainya tanaman itu gagal dan kita rugi, minimal kita dapat pahala," ujar Fajar menjelaskan prinsip dipegang dalam bertani. 

Menghadapi pertanyaan mengapa tidak memilih kerja kantoran yang punya gaji standar UMR, Fajar menjelaskan bahwa hasil pertanian sesungguhnya jauh lebih besar. Dia tidak mau menjalani usaha pertanian kalau memang hasilnya tidak ada. Hitungan Fajar, melalui bertanam kentang pada luasan 0,25 hektar dan 10.000 bibit, dalam 4 bulan bisa menghasilkan Rp 70 juta. Apabila dikurangkan modal awal Rp 30 juta maka hasil bersihnya adalah Rp 40 juta per 4 bulan. 

Kalau sudah dapat Rp 10 juta per bulan, buat apa lagi berpikir UMR. Rahasia yang dipakai sejauh ini adalah menekan cost produksi dan meningkatkan hasil panen. 

"Kelemahannya kalau bertani harus berani kotor, pakaiannya tidak bersih seperti yang kantoran," ungkap Fajar. 

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Kemenpora Narasumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x