BANJARNEGARAKU.COM - Kondisi banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah mengkhawatirkan karena semakin meluas saja. Hal tersebut seiring dengan jebolnya tanggul Sungai Wulan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Hal ini juga disampaikan Koordinator Lapangan Penguatan dan Peninggian Tanggul Sungai Wulan, Marsono menyatakan bahwa tanggul tersebut jebol pada Minggu, 17 Maret 2024 pukul 02.00 WIB. Sebelum kejadian tersebut, debit air Sungai Wulan terus meningkat, bahkan mencapai ketinggian yang sudah ditinggikan atau diperkuat.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Ramadhan Kabupaten Purbalingga dan Sekitarnya, Senin 18 Maret 2024
Dikutip banjarnegaraku.com dari Pikiran-Rakyat.com, sejumlah wilayah di Kabupaten Demak terdampak oleh banjir ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat bahwa sejak Rabu, 13 Maret hingga Minggu, 17 Maret 2024, ribuan rumah terendam banjir dan 27.254 kepala keluarga (KK) di 88 desa dari 11 kecamatan terdampak.
Kronologis Banjir di Demak
Meluasnya debit air yang mengakibatkan banjir yang terjadi di Kabupaten Demak, disebabkan oleh curah hujan tinggi pada malam Rabu, 13 Maret 2024, yang mengakibatkan meningkatnya debit air dari hulu ke hilir, menyebabkan beberapa daerah di Demak terendam banjir.
Ditambah lagi, tanggul sungai di Desa Menur, Kecamatan Mranggen juga jebol, menyebabkan pemukiman warga terdampak. BPBD bersama sejumlah pihak terkait telah melakukan evakuasi warga ke tempat pengungsian, baik di balai desa, pondok pesantren, tempat ibadah, maupun rumah warga.
Dari keterangan BPBD tercatat per 15 Maret 2024, jumlah warga yang mengungsi telah meningkat menjadi 2.163 orang dari sebelumnya hanya 449 jiwa.
Selanjutnya, terdapat 73 sarana ibadah, 10 fasilitas kesehatan, 30 sarana pendidikan, dan 10 kantor yang terdampak. Selain evakuasi, BPBD Demak juga telah menyiapkan dapur umum dan upaya penyediaan kebutuhan para pengungsi, termasuk tikar, selimut, kasur, obat-obatan, sembako, pakaian, dan air bersih.