SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara Undang Ilmuwan, Perkuat Profil Pelajar Pancasila

17 Oktober 2022, 19:59 WIB
Dr Tuswadi mengisi kuliah umum di SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara pada Senin 17 Oktober 2022 /doc. Dr Tuswadi

BANJARNEGARAKU.COM - Dr Tuswadi guru SMPN 1 Banjarnegara sekaligus ilmuwan pada Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) tampil enerjik didepan ratusan siswa SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara. 

Dengan mengambil tema membangun millenials bijak sampah menuju sekolah sehat bebas sampah, Dr Tuswadi hadir dalam peluncuran pelaksanaan program penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Senin 17 Oktober 2022.

Kepala SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara Yusuf Satriyono mengatakan pelaksanaan P5 menggunakan sistem blok yakni satu minggu sesuai alokasi waktu yang direncanakan.

Baca Juga: Era Digitalisasi, Guru di Banjarnegara Diupgrade Kemampuanya Membuat Media Pembelajaran Kreatif

“Perhitungannya dalam 1 tahun 486 jam pelajaran atau 30% dan terdapat 3 projek, sehingga setiap projek memiliki alokasi waktu 162 jam pelajaran,” ujarnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dicanangkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam kurikulum Merdeka Belajar wajib dilaksanakan oleh satuan pendidikan dari tingkat SD sampai SMA.

“Berdasarkan Permendikbudristek No. 56/M/2022, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek,” lanjutnya.

Baca Juga: Jalur Sidengok Banjarnegara Amblas 8 Meter Dekat Pemukiman Warga, Masyarakat Dihimbau Waspada

Untuk itu upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yag disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.

Sementara itu Dr Tuswadi memberikan kuliah umum bertajuk membangun millenials bijak sampah menuju sekolah sehat bebas sampah sesuai tema pertama P5 yaitu gaya hidup berkelanjutan.

“Urusan sampah bukanlah sesuatu yang sepele bagi kehidupan manusia, sampah non-organik terbukti telah mengotori tanah, sungai, dan laut serta menimbulkan polusi bukan hanya polusi air tetapi juga polusi udara dan tanah,” ujarnya.

Baca Juga: Stasiun Banjarnegara Saat ini Tinggal Kenangan, Sejarah Peninggalan Masa Kolonial

Sekolah sebagai institusi pendidikan memiliki kewajiban mendidik generasi muda untuk mampu dan mau mengatasi permasalahan sampah dengan tindakan nyata dan berkesinambungan.

“Penggunaan pembungkus plastik untuk barang maupun makanan bahkan tidak menggunakannya adalah salah satu usaha yang pintar untuk mengurangi polusi akibat sampah,” lanjutnya.

Pihaknya menjelaskan, banyak makhluk hidup di sungai dan lautan mati akibat menelan sampah plastik yang jelas tidak dapat terurai.

Baca Juga: Petisi Boikot Lesti Kejora Santer Beredar, Warganet Minta KPI Turun Tangan

“Kita harus memiliki gerakan di sekolah untuk menciptakan SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara sebagai sekolah sehat dan bebas sampah,” tegas Dr Tuswadi.

Selain itu adanya SOP terkait praktik menuju sekolah sehat bebas sampah juga sangat dibutuhkan sehingga bisa diaplikasikan sesegera mungkin oleh seluruh warga di sekolah.***

Editor: M. Alwan Rifai

Tags

Terkini

Terpopuler