Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Kurmer, Halaman 68, Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Transfer Energi

3 September 2023, 16:42 WIB
Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Kurmer, Halaman 68, Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Transfer Energi /Pexels.com / Jess Bailey Designs/

BANJARNEGARAKU.COM - Berikut ini adalah kunci jawaban IPAS kelas 5 SD MI halaman 68 Kurikulum Merdeka: Bab 2, Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Ekosistem yang Harmonis: Lakukan Bersama: Penyebab Kerusakan Ekosistem.

 

Penyusunan kunci jawaban IPAS Kelas 5 SD MI halaman 68 Kurikulum Merdeka: Bab 2, Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Ekosistem yang Harmonis: Lakukan Bersama: Penyebab Kerusakan Ekosistem ini dilansir Banjarnegaraku.com dari Buku IPAS kelas 5 SD MI halaman 68 terbitan Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Kali ini, kunci jawaban IPAS Kelas 5 SD MI halaman 68 Kurikulum Merdeka: Bab 2, Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Ekosistem yang Harmonis: Lakukan Bersama: Penyebab Kerusakan Ekosistem ini juga berdasarkan penjelasan narasumber Leni Nurindah, S.Pd, alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya (Unesa).


Kunci jawaban IPAS Kelas 5 SD MI halaman 68 Kurikulum Merdeka: Bab 2, Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Ekosistem yang Harmonis: Lakukan Bersama: Penyebab Kerusakan Ekosistem ini dapat adik-adik pelajari untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan selama proses pembelajaran.

Kunci jawaban IPAS Kelas 5 SD MI halaman 68 Kurikulum Merdeka: Bab 2, Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Ekosistem yang Harmonis: Lakukan Bersama: Penyebab Kerusakan Ekosistem.


Kasus
Kasus 1: Terjadi perburuan elang untuk diperjualbelikan.
Kasus 2: Pembangunan di sekitar sawah yang biasanya menjadi tempat tinggal ular.
Kasus 3: Permintaan ekspor katak sawah untuk dijadikan makanan semakin banyak sehingga banyak terjadi perburuan katak sawah.
Kasus 4: Orang-orang menjadikan berburu burung dengan senapan menjadi hobi dan olahraga.

Lakukan Bersama:

Baca Juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Kurmer, Halaman 64-65, Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, Topik C Transfer Energi

a. Kasus mana yang memungkinkan terjadinya peningkatan populasi tikus?
Jawab:
Kasus 1 dan 2 adalah kasus yang memungkinkan terjadinya peningkatan populasi tikus. Berikut penjelasannya:

1. Kasus 1
Perburuan elang untuk diperjualbelikan: Jika elang adalah pemangsa alami tikus dalam ekosistem tertentu, maka perburuan elang dapat mengurangi jumlah pemangsa tikus. Ini akan mengakibatkan peningkatan populasi tikus karena kurangnya predasi alami.

2. Kasus 2
Pembangunan di sekitar sawah yang biasanya menjadi tempat tinggal ular: Ular seringkali merupakan pemangsa tikus. Pembangunan di sekitar sawah dan hilangnya habitat alami ular dapat mengurangi populasi ular. Dengan berkurangnya predator alami tikus, populasi tikus dapat tumbuh dengan lebih cepat.

Kasus 3 dan 4 tidak secara langsung berhubungan dengan peningkatan populasi tikus. Kasus 3 berkaitan dengan katak sawah, dan kasus 4 berkaitan dengan burung dan elang, tetapi tidak memiliki dampak langsung pada populasi tikus.

Peningkatan populasi tikus dapat menjadi masalah jika tidak ada predator alami yang mengontrol populasi mereka. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi predator alami seperti elang dan ular dapat membantu mengendalikan populasi tikus yang berlebihan.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Kurmer, Halaman 62, Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Transfer Energi

b. Kasus mana yang memungkinkan terjadinya peningkatan populasi serangga?
Jawab:
Kasus 3 dan 4 adalah kasus yang memungkinkan terjadinya peningkatan populasi serangga. Berikut penjelasannya:

1. Kasus 3
Permintaan ekspor katak sawah untuk dijadikan makanan semakin banyak sehingga banyak terjadi perburuan katak sawah: Katak sawah adalah pemangsa alami serangga, dan dengan meningkatnya perburuan katak sawah, populasi pemangsa serangga ini dapat berkurang. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan populasi serangga karena kurangnya predasi alami.

2. Kasus 4
Orang-orang menjadikan berburu burung dengan senapan menjadi hobi dan olahraga: Burung seringkali merupakan konsumen utama serangga dalam ekosistem. Dengan berkurangnya populasi burung akibat berburu, serangga yang menjadi makanan burung dapat mengalami peningkatan populasi.

Kasus 1 dan 2 tidak secara langsung berhubungan dengan peningkatan populasi serangga. Kasus 1 berkaitan dengan elang, dan kasus 2 berkaitan dengan ular, tetapi tidak memiliki dampak langsung pada populasi serangga.

Peningkatan populasi serangga dapat memiliki dampak ekologis yang signifikan, termasuk masalah seperti hama pertanian dan gangguan ekosistem. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi predator alami seperti katak sawah dan burung dapat membantu mengendalikan populasi serangga yang berlebihan.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Kurmer, Halaman 60, Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, Topik B: Transfer Energi

c. Apakah ada kemungkinan lain dari 4 kasus di atas yang memungkinkan terjadinya peningkatan populasi tikus dan serangga?
Jawab:
Tentu, selain dari empat kasus yang telah disebutkan sebelumnya, ada faktor-faktor lain yang juga dapat memungkinkan terjadinya peningkatan populasi tikus dan serangga. Beberapa faktor tersebut dapat mencakup:

1. Perubahan Habitat
Perubahan dalam habitat alami seperti penggundulan hutan, perubahan penggunaan lahan, atau degradasi lahan dapat menciptakan kondisi yang lebih mendukung populasi tikus dan serangga. Penurunan habitat alami seringkali dapat mengakibatkan peningkatan populasi organisme yang beradaptasi dengan lingkungan yang telah berubah.

2. Ketersediaan Sumber Makanan
Ketersediaan sumber makanan yang melimpah, seperti sisa makanan manusia atau limbah pertanian, dapat mendukung populasi tikus dan serangga yang memakan materi organik.

3. Perubahan Iklim
Perubahan iklim dapat memengaruhi pola pertumbuhan dan distribusi populasi organisme. Peningkatan suhu, perubahan curah hujan, dan fluktuasi iklim lainnya dapat mempengaruhi kelimpahan tikus dan serangga.

4. Kehilangan Predator Alami
Selain dari kasus-kasus yang telah disebutkan sebelumnya, kehilangan predator alami lainnya dalam ekosistem dapat mengakibatkan peningkatan populasi tikus dan serangga karena kurangnya pemangsa alami.

5. Penyakit dan Parasit
Ketika populasi predator alami tikus atau serangga terpengaruh oleh penyakit atau parasit, hal ini dapat memungkinkan peningkatan populasi mangsa mereka.

6. Introduksi Spesies Asing
Introduksi spesies asing yang tidak memiliki predator alami dalam ekosistem baru dapat mengakibatkan peningkatan populasi spesies tersebut. Spesies asing ini dapat bersaing dengan organisme lokal dan mengubah dinamika ekosistem.

7. Praktik Pertanian dan Penggunaan Pestisida
Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan dan penggunaan pestisida yang berlebihan dapat memengaruhi populasi tikus dan serangga. Pestisida yang beracun bagi hama seringkali juga memiliki dampak pada predator alami mereka.

Setiap ekosistem memiliki faktor-faktor unik yang dapat mempengaruhi populasi tikus dan serangga. Oleh karena itu, penting untuk memahami dinamika ekosistem secara keseluruhan dan mengambil tindakan yang bijaksana untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mengendalikan populasi organisme yang dapat menjadi masalah.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Kurmer, Halaman 58, Bab 2 Harmoni dalam Ekosistem, Topik B: Transfer Energi

d. Siapa yang berperan terhadap adanya perubahan dalam ekosistem sawah?
Jawab:
Perubahan dalam ekosistem sawah seringkali dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Beberapa cara di mana manusia berperan dalam perubahan ekosistem sawah termasuk:

1. Pertanian
Praktik pertanian manusia seperti penggunaan pestisida, penggunaan pupuk kimia, dan konversi lahan pertanian tradisional menjadi pertanian modern dapat memengaruhi keseimbangan ekosistem sawah.

2. Pembangunan
Pembangunan infrastruktur, pemukiman, dan industri di sekitar ekosistem sawah dapat mengubah habitat alami dan menyebabkan kerusakan ekosistem.

3. Irigasi
Penggunaan sistem irigasi untuk mengontrol air dalam sawah dapat mempengaruhi pola air dan perubahan lingkungan di dalam ekosistem sawah.

4. Perubahan Penggunaan Lahan
Konversi lahan sawah menjadi penggunaan lahan lain seperti perkotaan, industri, atau pariwisata dapat menghancurkan ekosistem sawah.

5. Penggunaan Kimia Pertanian
Penggunaan berlebihan pupuk dan pestisida dalam pertanian sawah dapat menciptakan masalah pencemaran air dan mengganggu ekosistem air yang berhubungan dengan sawah.

6. Pengendalian Banjir
Upaya manusia untuk mengendalikan banjir, seperti pembangunan bendungan atau saluran air, dapat memengaruhi pola aliran air dan keseimbangan ekosistem sawah.

Meskipun manusia seringkali berperan dalam perubahan ekosistem sawah, perubahan juga dapat disebabkan oleh faktor alam seperti bencana alam seperti banjir atau gempa bumi. Oleh karena itu, perubahan dalam ekosistem sawah dapat menjadi hasil dari interaksi kompleks antara faktor alam dan aktivitas manusia. Pemahaman ini penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem sawah dan sumber daya alam yang terkait.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Biologi Kelas 11 SMA MA Halaman 39 Kurmer: Aktivitas 2.7, Bab 2. Pergerakan Zat melalui.....


Demikian kunci jawaban IPAS Kelas 5 SD MI halaman 68 Kurikulum Merdeka: Bab 2, Harmoni dalam Ekosistem, Topik C: Ekosistem yang Harmonis: Lakukan Bersama: Penyebab Kerusakan Ekosistem. Semoga bermanfaat.

Disclaimer: Jawaban di atas hanya sebagai referensi siswa dalam belajar, dan tidak merupakan jawaban mutlak. Siswa masih dapat bereksplorasi dengan jawaban lain. *

 

Editor: Ali A

Sumber: Buku IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka 2022

Tags

Terkini

Terpopuler