SMP IP Tunas Bangsa Banjarnegara Bersama Ilmuwan Ajak Orang Tua Bijak Mendidik Anak di Era Digitalisasi

- 19 Desember 2022, 11:50 WIB
SMP Islam Plus Tunas Bangsa Banjarnegara menggelar webinar parenting dengan mengusung tema menjadi orang tua bijak di era digital 5.0.
SMP Islam Plus Tunas Bangsa Banjarnegara menggelar webinar parenting dengan mengusung tema menjadi orang tua bijak di era digital 5.0. /doc. Dr Tuswadi

BANJARNEGARAKU.COM – SMP Islam Plus Tunas Bangsa Banjarnegara menggelar webinar parenting dengan mengusung tema menjadi orang tua bijak di era digital 5.0.

Kegiatan yang dihelat pada Sabtu 17 Desember 200 tersebut diikuti oleh sedikitnya 70 peserta terdiri dari orang tua peserta didik sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Kepala SMP Islam Plus Tunas Bangsa Banjarnegara Dhian Fatmasari mengatakan di bawah gempuran majunya Teknologi informasi dan komputer, kendali proses tumbuh kembang anak harus tetap berada di tangan orang tua.

“Orang tua merupakan sosok pendidik pertama dan utama di lingkungan keluarga, hal tersebut tentunya menjadi tantangan besar,” ujarnya.

Baca Juga: Argentina Jawara Piala Dunia 2022, Timnas Prancis Gagal Samai Rekor Italia dan Brazil

Lebih jauh dia menjelaskan, webinar tersebut menghadirkan dua narasumber yang mengupas topik terkait, mereka yakni , Owner & Trainer Asanaya School of Lifeasal  Jawa Barat Bunda Euis dan ilmuwan Banjarnegara Dr Tuswadi.

Dalam materinya, Dr Tuswadi menyampaikan sejumlah tips menjadi orang tua bijak dalam mendidik anak.

Menurutnya di balik kecanggihan teknologi yang dinikmati manusia terdapat masalah serius yang harus dihadapi yaitu gadget telah mendominasi atau mengontrol fisik dan dan pikiran manusia.

Tidak hanya anak-anak yang cenderung kecanduan gadget tetapi juga orang tua sehingga menimbulkan permasalahan yang menghambat proses pendidikan di segala lini.

Baca Juga: Kodim Banjarnegara Sukses Gelar Fun Run 5 Kilometer Peringati Hari Juang Kartika ke-77

“Kita sebagai orang tua telah berubah menjadi manusia yang artificial penuh kepalsuan gara-gara gadget.” Ujarnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, manusia seutuhnya lagi saat kita tidak bisa mengontrol gadget demikian juga anak kita karena hidup kita menjadi semu dan penuh kepura-puraan.

“Misal ketika kita mau upload foto di medos, wajah kita yang mungkin berjerawat harus dipoles dengan filter supaya mulus,” lanjut Dr Tuswadi

Di medos kita bisa menunjukkan kemewahan, padahal kita sebenarnya miskin dan kondisi tersebut tidak boleh berlanjut karena akan diduplikasi oleh anak kita.

Baca Juga: Puluhan Relawan PMI Banjarnegara Berkumpul di Wisata Mandaran Wanayasa, Ada Apakah...

Dalam kesempatan tersebut Dr Tuswadi memberikan tips mendidik anak secara bijak di era digital 5.00.

Pertama, orang tua harus mau dan mampu menjadi pengendali gadget, keluarga harus punya manajemen waktu penggunaan gadget secara disiplin.

“Fungsinya agar waktu produktif anak atau pun orang tua untuk belajar dan melakukan hal-hal positif dalam keseharian tidak terabaikan dan anak usia SD dan SMP sebijaknya tidak diberikan gadget secara bebas,” tegasnya.

Secara fisik dan mental akan-anak belum mempunyai kekuatan mengendalikan gadget dan akan berbahaya jika dilepas memegang gadget yang terhubung dengan internet.

Baca Juga: Keren! Pondok Modern Sabilurrosyad Banjarnegara Luncurkan Program Dakwah Santri to Japan, Simak Selengkapnya

“Sudah banyak korban anak-anak menjadi kecanduan game online dan mereka menjadi malas belajar, fisik seperti kesehatan mata dan badan juga rentan akibat penggunaan gadget yang sembarangan,” jelas Dr Tuswadi.

Kedua, kebiasaan sarapan bagi anak wajib diperhatikan oleh orang tua, anak-anak yang lelah karena gadget menjadi sering terlambat bangun tidur pagi dan malas makan pagi.

Makan pagi adalah energi pertama dan utama untuk menjalankan aktifitas belajar dan orang tua perlu mendisiplinkan anak sarapan dan menjaga menu makanan pagi agar sesuai selera anak serta bergizi.

“Untuk kebutuhan belajar anak, orang tua perlu menyediakan meja belajar yang memadai di ruang tidur dengan kondisi pencahayaan yang cukup sehingga anak betah belajar,” lanjutnya.

Baca Juga: Peri dan Penyihir Gentayangan di SMA Negeri 1 Banjarnegara, Ternyata..

Anak-anak yang tidak mempunyai meja belajar biasanya suka membaca dan menulis sambil tiduran di atas lantai dan ini berbahaya bagi kenormalan pertumbuhan fisik anak.

Untuk menumbuhkan imajinasi dan daya kritis dan kepekaan, anak-anak juga disarankan memiliki kebiasaan menulis pengalaman keseharian mereka di buku diari.

Menulis adalah cara belajar terbaik untuk mencerdaskan kinerja otak, anak yang biasa menulis di buku diari berkesempatan besar tumbuh menjadi sastrawan dan ilmuwan karena mereka pintar menuliskan apa yang mereka kerjakan dan alami setiap hari.

“Orang tua perlu menyediakan buku diari dan menjelaskan tata cara menuliskan pengalaman kepada anak, diari akan menjadi “lesson life” bagi anak bahkan ketika mereka dewasa dan menjadi orang tua,” tandas Dr Tuswadi.

Baca Juga: Pembangunan Selesai, 6 Gedung Proyek Unggulan dari Anggaran 2022 Diresmikan

Memanfaatkan gadget, keluarga Muslim juga disarankan mengaktifkan ring ton adzan agar setiap tiba waktu shalat anggota keluarga terbiasa bergegas menjalankan shalat tepat waktu.

Teknologi harus dibawa menjadi piranti untuk mendekatkan keluarga dengan Sang Pencipta.

Lantas untuk melembutkan hati dan kepribadian anak, orang tua juga perlu membiasakan mengajak anak melakukan bersih-bersih dan ziarah ke makam orang tua/kakek nenek.

“Dengan kebiasaan ini anak akan terdidik melakukan hal yang sama ketika kelak orang tuanya sudah meninggal dunia sehingga tidak lupa untuk selalu mendoakan,” tuturnya.

Baca Juga: Peringatan Hari Jadi, Sebagai Momentum Edukasi Budaya bagi Masyarakat

Tak kalah penting juga, kegiatan berderma kepada orang-orang yang membutuhkan semisal ke panti atau daerah yang dilanda bencana harus dirutingkan oleh keluarga bersama anak.

“Jadi era digital 5.00 harus diantisipasi dengan pembangunan karakter yang baik bagi anak-anak oleh guru dan orang tua,” pungkasnya.

Jika kita abai, kita bisa membayangkan akan seperti apa kehidupan anak-anak kita di bawah gempuran kemajuan Teknologi yang terus berkembang.***

Editor: M. Alwan Rifai


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah