Rakyat Indonesia Tidak Berbahasa Belanda Meski Dijajah Ratusan Tahun, Mengapa?

- 4 Juni 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi Rakyat Indonesia Tidak Berbahasa Belanda Meski Dijajah Ratusan Tahun, Mengapa?
Ilustrasi Rakyat Indonesia Tidak Berbahasa Belanda Meski Dijajah Ratusan Tahun, Mengapa? /Denise Jansi/Unsplash

BANJARNEGARAKU.COM - Meskipun Indonesia dijajah oleh Belanda selama lebih dari tiga abad, mayoritas rakyat Indonesia tidak menguasai bahasa Belanda. Kenapa ya? Simak artikel berikut ini.

Beberapa faktor utama yang menjelaskan fenomena ini meliputi kebijakan pendidikan dan sosial selama masa kolonial, serta perubahan kebijakan setelah kemerdekaan.

Selama masa penjajahan, pendidikan dalam bahasa Belanda hanya terbatas pada segelintir elit dan kaum priyayi. Sekolah-sekolah yang menggunakan bahasa Belanda lebih banyak diperuntukkan bagi anak-anak Eropa atau pribumi dari kalangan atas.

Sebagian besar penduduk pribumi tidak memiliki akses ke pendidikan ini, sehingga bahasa Belanda tidak menyebar luas di kalangan rakyat biasa.

Baca Juga: Asal-Usul Kata 'Bule', Sebutan Orang Indonesia untuk Orang Kulit Putih Kaukasia

Selain itu, pemerintah kolonial Belanda tidak mendorong penggunaan bahasa Belanda secara meluas di kalangan pribumi.

Fokus utama mereka adalah mempertahankan kontrol dan stabilitas, bukan mengintegrasikan penduduk lokal melalui bahasa dan budaya mereka.

Kebijakan ini sangat berbeda dari kebijakan kolonial di beberapa negara lain, di mana bahasa kolonial diajarkan secara luas dan menjadi bahasa kedua atau bahkan pertama di masyarakat tersebut.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa nasional dan resmi negara. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan diperkuat oleh undang-undang kebahasaan tahun 2010.

Bahasa Indonesia dipilih karena sudah menjadi lingua franca yang digunakan untuk komunikasi antar suku dan daerah di Nusantara jauh sebelum masa penjajahan.

Penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu dan identitas nasional semakin diperkuat oleh pemerintah baru, sehingga bahasa Belanda semakin tersingkir dari kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Asal Usul Tempe Mendoan, Makanan Khas Purwokerto, Banyumas, Enak dan Gurih Menul-menul, Ini Sejarahnya...

Pendudukan Jepang selama Perang Dunia II juga memiliki peran dalam menghapus pengaruh bahasa Belanda. Jepang memberlakukan kebijakan yang mendorong penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah dan melarang penggunaan bahasa Belanda di berbagai aspek kehidupan publik.

Kebijakan ini bertujuan untuk menghilangkan pengaruh Belanda dan menggantikannya dengan budaya serta bahasa Jepang, namun efek jangka panjangnya adalah penguatan posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa utama di Indonesia.

Dengan demikian, kombinasi dari kebijakan kolonial yang membatasi penyebaran bahasa Belanda, pilihan strategis bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa setelah kemerdekaan, dan intervensi Jepang yang menghapus pengaruh Belanda, semuanya berkontribusi pada fakta bahwa mayoritas rakyat Indonesia tidak menguasai bahasa Belanda meskipun dijajah selama ratusan tahun.***

Editor: Afif Fatkhurahman

Sumber: badanbahasa.kemendikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah