BANJARNEGARAKU - Film Denting Bedama Karang Pace dan Film Hidup untuk Peduli, juarai Sayembara Film Banjarwatulembu.
Penganugerahan sekaligus puncak acara Sayembara Film Banjarwatulembu dihelat pada Sabtu 26 Februari 2022 malam, bertepatan dengan Hari Jadi Banjarnegara ke 451 tahun 2022.
Penganugerahan bertempat di Pendopo Desa Banjarkulon, Banjarnegara, Film Denting Bedama Karang Pace dan Film Hidup untuk Peduli, juarai Sayembara Film Banjarwatulembu.
Baca Juga: Peneliti Sebut Jus Delima Baik Bagi Penderita Diabetes
Pada malam anugerah Sayembara Film Banjarwatulembu, dewan juri memutuskan film 'Denting Bedama Karang Pace' dari SMP Negeri 1 Mandiraja sebagai film terbaik dokumenter dan film 'Hidup untuk Peduli' dari SMA Negeri 1 Purwanegara menjadi yang terbaik untuk kategori fiksi.
Sementara itu film berjudul 'Asa Tenggelam di Tanah Kelahiran' karya SMP Negeri 1 Bawang dan 'Ider' karya MAN 1 Banjarnegara menjadi film terfavorit kategori dokumenter dan fiksi.
Ketua panitia Sayembara Film Banjarwatulembu Bayu Kusuma Aji mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas terlaksananya event perdana ini.
"Melalui sayembara ini, kami belajar tentang aspek dalam film yang bisa dilihat dengan berbagai perspektif dari dewan juri. Penilaiannya menjadi tidak mudah, namun hasilnya memuaskan," ujar Bayu.
Dewan juri Sayembara Film Banjarwatulembu Dery Prananda dari MMTC Yogyakarta mengungkapkan, ajang ini penting bagi perkembangan sineas muda Banjarnegara.
"Di kompetisi film, sineas muda akan bertemu dengan banyak orang dengan berbagai perspektif, gaya dan bentuk film lain yang dapat dipelajari. Sehingga ajang seperti ini bisa memberi kritik dan masukan agar film para sineas muda di masa yang akan datang lebih baik," ujar Dery.
Baca Juga: Cip TNKB Dipersiapkan dan Diikuti Perubahan Warna, Berikut Penjelasan Korlantas Polri
Salah satu sutradara film pemenang sayembara Dian Agustin mengungkapkan sangat terkejut bisa memenangkan sayembara.
"Ini film pertama saya, dan saya tidak menyangka akhirnya bisa menang. Kerja keras kami membuat film tentang pandai besi di dusun Karang Pace Gumelem terbayar lunas," jelasnya
"Saat produksi kami harus bergelut dengan asap dan percikan api, itu yang membuat kami sangat terkesan membuat film ini," kenang Dian.***