Gerakan Anti Bullying, SDIT Insan Mulia Karangkobar Gelar Expo dan Pamerkan Karya Siswa

21 November 2022, 08:09 WIB
Gerakan Anti Bullying, SDIT Insan Mulia Karangkobar Gelar Expo dan Pamerkan Karya Siswa /Widodo/banjarnegaraku.com

BANJARNEGARAKU.COM - SDIT Insan Mulia Karangkobar, Banjarnegara menyelenggarakan sebuah event yang telah menjadi program sekolah yaitu “Expo Proyek P5 dan Gelar Karya” pada Sabtu, 19 November 2022.

Acara Expo sekaligus pamerkan karya siswa SDIT Insan Mulia Karangkobar, Banjarnegara ini mengangkat tema “Gerakan Anti Bullying”, kegiatan yang memadukan pertunjukan dan pameran produk yang diciptakan oleh siswa-siswi SDIT Insan mulia dengan pendampingan guru atau ustad/zah.

Acara ini merupakan kolaborasi penerapan 2 kurikulum sekaligus yaitu kurtilas dengan puncak temanya dan kurikulum merdeka dengan P5 nya.

Baca Juga: Warga di Sokanandi Banjarnegara Gunakan Hak Pilihnya dalam Pilkaret 2022

Wenti, Kepala SDIT Insan Mulia dalam sambutannya menerangkan bahwa pihaknya mengambil tema “Gerakan Anti Bullying”, sebagai langkah pengendalian dan pencegahan bullying di sekolah.

Meskipun tema ini sebenarnya masuk dalam fase D di jenjang SMP, namun tema “Gerakan Anti Bullying” ini juga dapat masuk pada fase A “Bhineka Tunggal Ika”.

“Dimana kita harus bisa saling menghargai antar sesama, memiliki rasa empati, saling tolong-menolong, bisa menjaga gerak dan menjaga lisan serta saling mendukung dalam berprestasi. Hal ini sesuai dengan tujuan dari proyek penguatan profil pelajar Pancasila sekaligus juga menjadi tujuan diselenggarakannya expo proyek ini,” harap wenti.

Baca Juga: PMI Banjarnegara Berbagi Cerita Bersama PMI Kota Salatiga 'Merajut Sinergi Dalam Kebersamaan'

Acara berlangsung meriah, antusiasme wali murid untuk menyaksikan acara luar biasa hampir 95% wali murid hadir, meluangkan waktunya ditengah kesibukannya untuk menyaksikan dan menikmati acara putra-putrinya hari ini.

“Kelancaran Expo Proyek hari ini bukanlah semata-mata kesuksesan saya, melainkan kesuksesan kita keluarga besar SDIT Insan Mulia," tambah Wenti.

Eva ketua panitia penyelenggara menambahkan, bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal SDIT Insan Mulia menjadi sekolah bebas bully dan siswa dapat menjadi insan mulia yang saling menyayangi.

Ada dua hal yang ditunjukan pada kegiatan ini, yang pertama adalah gelar karya.

Baca Juga: Bupati Tiwi: Kekompakkan dan Soliditas Anggota KORPRI Harus Terus Dijaga

Gelar karya merupakan pameran produk keterampilan siswa-siswi SDIT Insan Mulia Karangkobar dari kelas 1-6.

Produk keterampilan disini beraneka ragam menyesuaikan materi pembelajaran yang sedang dipelajari oleh siswa.

Beberapa produk yang ditampilkan saat gelar karya diantaranya adalah diorama kebun binatang oleh siswa-siswi kelas 1, membuat kerajinan tangan dari sabun, tanah liat dan plastisin oleh siswa-siswi kelas 2,

Membuat kreasi bingkai foto oleh siswa-siswi kelas 3, membuat aneka kerajinan dari barang bekas, yang disulap menjadi tempat pensil, miniature pesawat dan alat pelontar sederhana,

Baca Juga: 4 Calon Kades Jetis Sampaikan Visi dan Misi, Berkomitmen Pilkades Aman dan Kondusif

Menampilkan ornament dawet ayu beserta penjelasannya oleh siswa-siswi kelas 5 dan membuat kerajinan bernilai ekonomi dari kain perca dan barang bekas oleh siswa-siswi kelas 6.

Pada pertunjukan gelar karya juga disediakan photoboot yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk berfoto sekaligus mengkampanyekan Gerakan anti bullying.

Gelar karya itu penting dilakukan sebagai wujud apresiasi kita terhadap karya dan produk keterampilan siswa yang telah berusaha dan berproses dalam meciptakan sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai guna.

Karena dalam proses mencipta itu dibutuhkan kesabaran, ketekunan dan ketelatenan, sebuah proses yang tidak mudah untuk dilakukan oleh siswa.

Baca Juga: Keren! Baperlitbang Banjarnegara Luncurkan Aplikasi Idekraf, Dongkrak Perkembangan Ekonomi Kreatif

Nilai-nilai tersebut harapannya bisa terwujud di tiap tahap proses belajar anak baik saat ini maupun dimasa yang akan datang.

Dengan gelar karya siswa akan merasa dihargai proses belajar dan kerja kerasnya dalam menciptakan sesuatu.

Yang kedua adalah pertunjukan siswa. Pertunjukan yang ditampilkan siswa beraneka ragam, diantaranya ada tarian menirukan gerakan hewan, hafalan hadist, hafalan asma ul husna, tari kreasi manuk dadali, tasmi Al Quran dan tari kreasi, Pantomim dan tari saman.

Baca Juga: Tahapan Pemilu 2024 Serta Istilah-istilah dalam Pemilihan Umum, Simak Selengkapnya

Pertunjukan siswa ini juga tak kalah pentingnya, bisa melatih keberanian dan kepercayaan diri siswa untuk tampil di depan umum.

Karena yang menghadiri adalah orangtua siswa juga akan merasa dihargai, termotivasi untuk tampil dengan baik dan akan merasa bahagia jika orangtuanya bisa meluangkan waktu untuk melihat penampilan dirinya.

Semoga tujuan dari acara hari ini benar-benar bisa terwujud dan menjadi pembelajaran yang berharga bagi siswa untuk senantiasa mengargai proses, menghargai orang lain dan dapat menjadi insan mulia yang berbudi dan berprestasi di masa kini dan masa yang akan datang.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler