Finalis Duta Wisata 2023 Banjarnegara Bilang 'Tidak Ada Lawan' Hingga 'Masih Polos'

10 Agustus 2023, 09:16 WIB
Hanifah, Aziz, dan Andi, peserta Duta Wisata 2023 Banjarnegara /Brave/Ikamura / Instagram

BANJARNEGARAKU.COM - Gelaran pencarian Duta Wisata 2023 dengan gelar Kakang untuk duta wisata pria dan gelar Mbekayu untuk Duta wisata wanita. Gelaran ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Banjarnegara. Banjarnegaraku.com sempat mewawancarai beberapa peserta tentang pengalaman finalis duta wisata dari pendaftaran hingga karantina. 

Salah satu peserta yang berhasil diajak ngobrol melalui WA adalah Hanifah, peserta asal desa Kabanaran, kecamatan Mandiraja. "salam kenal Kang. Enggih leres (Ya benar), saya Hanifah finalis DuWis Banjarnegara tahun ini. Bisa, sangat boleh, bagaimana?" ujar Hanifah menanggapi dengan sangat ramah saat disapa. 

Hanifah kemudian mulai menceritakan tentang motivasinya mengikuti Pemilihan Kakang dan Mbekayu Banjarnegara 2023. Ada suatu keinginan mengangkat wisata religi yang ada di desanya. "Tepatnya di Desa Kebanaran yang dikenal dengan wisata religinya yaitu makam Ki Ageng Penjawi," ujar Hanifah yang berprofesi sebagai guru SD. Beberapa bulan sebelumnya Hanifah sempat membawa rombongan anak-anak SD berziarah ke makam Ki Ageng Penjawi. 

Baca Juga: Finalis Duwis Banjarnegara Dikarantina, Berikut Cara Ikut Menentukan Pemenang

Sebagai Informasi, Ki Ageng Penjawi menurut Hanifah adalah seorang penyebar agama Islam di sekitar lokasi tersebut. "Semasa hidup, beliau (Ki Ageng Penjawi) sangat semangat dalam menyebarkan kebaikan dan turut serta masuk ke pelosok desa untuk menyebarkan ajaran agama Islam," tutur Hanifah semangat. 

Berziarah ke makam Ki Ageng Penjawi, bisa mendapatkan pelajaran berharga terkait semangat juang almarhum pada masa hidupnya."Dan yang membuat saya tertegun, kala mendengar ular-ular (nasehat dan petuah) keluarga beliau. Beliau ini dapat dikatakan sebagai salah satu keturunan langsung dari Nabi besar kita Muhammad Sholalohu A'laihi Wassalam," infonya meneruskan dari keterangan pihak keluarga. 

Sementara di obrolan terpisah, Aziz Abdulah asal desa Gumiwang kecamatan Purwanegara mengatakan ikut duwis karena pada awalnya ada rekomendasi dari sekolah. Aziz bersekolah di MAN 2 Banjarnegara. "Awalnya saya ikut Duwis direkomendasikan oleh sekolah, tapi setelah tau Duwis kegiatannya apa saja, fungsinya bagi saya apa saja, lama lama saya merasa nyaman ikut Duwis," ungkap Aziz

Aziz merasa suka mengikuti Duwis 2023. Semua dirasa menyenangkan, mulai dari kegiatannya yang asik dan menyenangkan hingga dapat banyak teman baru. Melalui gelaran Duwis, dia lebih mengenal isi Banjarnegara khususnya dalam bidang pariwisata. Satu hal paling penting dari ikut Duwis ini adalah ilmu dan pengalaman mengesankan. "Bisa mendapatkan ilmu yang begitu banyak serta unforgettable experience yang bagi saya berkesan dan menjadi kenangan di esok hari," ujarnya. 

Saat mulai diselidiki dengan pertanyaan yang lebih mendalam, Hanifah menjawab dengan apik dan tetap ramah. Dia merasa selama mengikuti 'kompetisi' meraih gelar Kakang dan Mbekayu tidak ada saingan. "Semua finalis putri sudah disebut Mbekayu 2023 kang, sejak diumumkannya hasil audisi," katanya tegas membetulkan pertanyaan Banjarnegaraku.com yang dianggapnya kurang pas. 

Pada sesi 'inner journey' yang dipandu oleh Fadhila Wulandari, Hanifah mendapatkan masukan positif untuk diri, dan bekal ke depan (masa depan) untuk senantiasa menjadi diri sendiri dan memperkuat jati diri. Sedangkan Aziz sampai meneteskan air mata saat sesi perjalanan ke dalam diri ini. "Jujur saya nangis ketika memandang foto orang tua dan foto masa kecil saya. Karena (dahulu) dari seorang anak yang polos tidak tau apa-apa menjadi sekarang ini yang ingin bermanfaat bagi orang lain mas," ceritanya. Tayangan cuplikan adegan ini bisa disaksikan di instagram ikamura. 

Baca Juga: Pengalaman Satu Kapal Bersama Angkutan Babi ke Kumai Kalimantan

Hanifah merasakan tidak ada saingan karena semua dianggap teman bukan saingan. "Sejauh ini saya menganggap semua finalis teman baru Kang, jadi saya tidak merasa memiliki saingan, apalagi yang terberat, there's nothing (tidak ada) " katanya

Aziz menunjuk Andi Setya sebagai pesaing terberat. Menurutnya Andi punya banyak pengalaman di Duwis sehingga kemungkinan menang lebih besar. Saat Banjarnegaraku.com mengkonfirmasi hal ini, Andi mengakui bahwa dia pernah ikut pada Duta wisata tahun 2018. 

Saat Andi ditanya kemungkinannya jadi juara karena pengalaman dia berkomentar "Aamiin, soal juara masalah rezeki. Hanya dewan juri yang berhak menentukan siapa yang kompeten dan layak, soal pengalaman tidak menjamin untuk itu kak," komentarnya dengan yakin. Dia menceritakan banyak teman mengulang ikut duta wisata tahun berikutnya, namun tetap saja kalah. 

Tentang kemungkinan Andi menang karena panitia dan dewan juri sudah kenal bahkan dekat, Andi tidak setuju. "Oo kalau itu saya yakin tidak ada. Semua punya hak dan kesempatan yg sama dalam pemilihan ini. Sudah terbukti dari tahun-tahun sebelumnya banyak yg mengulang dalam pemilihan namun tidak mendapat juara," katanya. Andi yakin ada penilaian yang adil dan setara tanpa memandang pengalaman pernah ikut Duwis atau belum. 

Saat ditanya teman terakrab selama pengumuman hingga jelang karantina, semua kompak senada menjawab akrab dengan semua. Tidak ada yang terlalu akrab ataupun terlalu jauh. Apalagi sesudah sama-sama menjalani famtrip seharian ke Tampomas, Kampung Gagot, dan Winong Lodrajaya Festival III. 

"Untuk sekarang dari pandangan saya masih abu abu kak. Semua finalis menunjukan yang terbaik dan layak juara. Mungkin akan lebih terlihat ketika nanti sudah masuk sesi karantina," kata Andi mengakhiri perbincangan. 

Peserta Duta wisata 2023 akan berkompetisi secara jujur dan benar sehingga menghasilkan Duta wisata yang membawa pariwisata Banjarnegara semakin berkembang. ***

 

 

 

 

 

Editor: Ali A

Sumber: Narasumber Instagram ikamura

Tags

Terkini

Terpopuler