Siswa Pencinta Alam di Banjarnegara Terima Edukasi Cara Tangani Reptil, Ngeri-ngeri Sedep, Simak Selengkapnya

12 Agustus 2023, 20:14 WIB
Siswa Pecinta Alam di Banjarnegara Terima Edukasi Cara Tangani Reptil, Ngeri-ngeri Sedep, Simak Selengkapnya /Banjarnegaraku.com

BANJARNEGARAKU.COM - Para siswa pencinta alam SMK/SMA/MA di Kabupaten Banjarnegara diedukasi cara menangani reptil, pada Sabtu 12 Agustus 2023.

Kegiatan yang berlangsung di SMK Negeri 1 Mandiraja ini diselenggarakan oleh GIGAS (Generasi Peduli Lingkungan SMK Negeri 1 Mandiraja) bekerja sama dengan AKEBA (Animal Keeper’s Banjarnegara).

Kegiatan diikuti oleh para siswa pencinta alam dari beberapa SMK/SMA/MA di Kabupaten Banjarnegara.

Baca Juga: Banjarnegara Raih Posisi 9 pada Porprov Jateng 2023! Bonus untuk Atlet Kapan Cair? Ini Kata Pj Bupati..

Pembina GIGAS, Mike Susanti, S.Pd. mengatakan, edukasi ini dilakukan untuk membekali siswa ketika menemui reptil. Edukasi dinilai penting karena reptil sering ditemui di lingkungan sekitar.

"Oleh karena itu GIGAS mengadakan edukasi reptil. Dengan harapan selain bisa menanamkan karakter cinta lingkungan, juga memberikan pemahaman untuk bisa mawas diri ketika berada di suatu lingkungan menemui hewan tersebut,” kata Mike.

Dikatakan, pada kegiatan ini para siswa pecinta alam dikenalkan berbagai macam jenis hewan reptil seperti ular, biawak, iguana, kadal, buaya, komodo, kura-kura dan bunglon.

Siswa juga dikenalkan jenis reptil berbisa beserta tingkatan bisa yang dimiliki.

Selain itu, para siswa pecinta alam juga diedukasi apa yang harus dilakukan jika menemui reptil atau apa yang harus dilakukan ketika sudah tergigit atau mendapat serangan dari hewan tersebut.

Baca Juga: Atlet Banjarnegara Ini Dapat Bonus Kejutan dari Ketua KONI Banjarnegara Nurohman Ahong

“Harapan saya siswa bisa cinta dengan lingkungan, tidak takut dan tau bagaimana harus mengambil tindakan ketika menghadapi hewan reptil seperti ular,” ungkapnya.

Materi yang menarik membuat para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

Terlebih, AKEBA juga menghadirkan narasumber Suwa Petualang yang sudah berpengalaman dalam menangani reptil berbisa terutama ular.

“Hal yang pasti ketika kita tergigit ular berbisa itu tidak boleh panik, pertolongan pertama bisa dilakukan dengan memberikan air kelapa hijau sampai muntah, maksudnya dalam jumlah banyak lalu tidak boleh banyak bergerak untuk mencegah menyebarnya racun di tubuh, kemudian percayakan penanganan kepada ahli medis, pemahaman seperti ini sangat penting dimiliki,” kata Suwa Petualang.

Baca Juga: Guru Harus Memiliki Kesadaran Berorganisasi Profesi

Menurut dia, tidak sedikit orang jika bertemu dengan ular langsung dibunuh. Padahal tindakan tersebut termasuk merugikan lingkungan hidup, karena ular cukup berjasa membantu petani karena memangsa hama tani seperti tikus.

Lebih lanjut dia menjelaskan jenis-jenis ular dan efek racunnya. Menurut dia, setiap ular berbisa mempunyai efek bisa yang berbeda dan cara penanganan untuk antivenom yang diberikan kepada korban juga berbeda, disesuaikan dengan jenis racun ular. Jika tidak memahami jenis dan racun ular, maka dapat beresiko salah memberikan antivenom dan mempunyai dampak yang fatal.

Kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi siswa agar mengambil peran sebagai manusia yang peduli pada kelestarian lingkungan beserta dengan semua hewan yang berasa di dalamnya.

Sebagaimana diketahui, saat ini beberapa spesies satwa tertentu sudah mulai berkurang keberadaannya akibat ulah tangan manusia. Antara lain karen aseperti perburuan liar, pengrusakan ekosistem karena kurangnya kesadaran pentingnya spesies dan peran pentingnya bagi keseimbangan ekosistim.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Tags

Terkini

Terpopuler