Ini Penampakan Oyod Genggong pada Prosesi Budaya Terbentuknya Desa Kalilunjar Banjarnegara

23 Agustus 2023, 19:02 WIB
Penampakan Oyod Genggong, pusaka desa Kalilunjar Banjarnegara /Brave/Slamet Raharjo

BANJARNEGARAKU.COM - Desa wisata Kalilunjar merupakan salah satu desa wisata yang ada di utara kota Banjarnegara. Setiap tahunnya desa ini mengadakan festival budaya bertajuk Kirab Oyod Genggong. Prosesi budaya ini menceritakan tentang terbentuknya desa Kalilunjar. 

Baca Juga: 4 Wisata dekat Lokasi Kirab Oyod Genggong Banjarnegara

Desa Kalilunjar terbentuk dari pengembara kerajaan Mataram yang mulai menetap di wilayah dusun Genggong di desa Kalilunjar.  Ki Candra dan Ni Candra, pengembara itu digambarkan melalui benda pusaka Oyod Genggong (akar dari pohon Genggong). Oyod ini mewakili Pohon Genggong, tempat asal berdirinya desa Kalilunjar yang kini tinggal akarnya saja.

Diperkirakan Ki Candra dan Ni Candra mendirikan desa Kalilunjar sekira tahun 1833. Proses terbentuknya desa Kalilunjar ini kemudian dibuat kirab untuk mengenang prosesi terbentuknya desa Kalilunjar. Kirab dilakukan dari lokasi Pohon Genggong ke lokasi baru Pendopo Desa Kalilunjar yang ada sekarang.

Pusaka Desa Kalilunjar, Oyod Genggong dan Banyu Panguripan diarak mulai dari Dusun Genggong menuju ke Dusun Purwosari, dan diletakkan di pusat desa yang baru yaitu Pendopo Purwosari Desa Kalilunjar. 

Kirab Oyod Genggong ini biasanya dengan urutan, pusaka Oyod Genggong, Banyu Panguripan dan pusaka lain di barisan paling depan, pusaka tersebut dibawa oleh 10 prajurit. Barisan selanjutnya adalah kereta kencana yang membawa Kepala Desa dan Istri. Diikuti beberapa kereta kencana yang dinaiki pejabat lain. Di belakang sendiri adalah warga dan peserta kirab lain. 

Baca Juga: Tradisi Boyong Oyod Gengong Desa Kalilunjar Banjarnegara, Keunikan Lokal Kaya Nilai Sejarah...

Rombongan berjalan perlahan menyesuaikan langkah prajurit pembawa pusaka di bagian depan. Rutenya dari Dusun Genggong ke Dusun Purwasari tempat pendopo desa sekarang berada. 

Filosofi Oyod Genggong

Melalui prosesi kirab Oyod Genggong, diharapkan penyelenggara banyak orang memahami maknanya. Oyod (akar) memiliki filosofi menjadi manusia yang penuh dengan kerendahan hati. Akar itu selalu tersembunyi di dalam tanah, akar tak pernah terlihat tapi bisa menghidupi batang, ranting dan daun. Begitu diuraikan Kepala Desa Kalilunjar saat dihubungi Banjarnegaraku.com.

Lebih jauh Samet Raharjo, Kades Kalilunjar menerangkan makna rendah hati yang dimaksudkannya. 

"Kita bisa belajar dari filosofi akar untuk tak perlu koar-koar, tak perlu bercerita, tak perlu menunjukan siapa kita, namun diam dan selalu mencoba memberikan kebaikan dan sebuah kehidupan-kehidupan baru, keindahan, atau kemakmuran bagi sekeliling kita," ujar Slamet yang berambut pirang dan bertato itu menjelaskan.

Menurutnya acara terselenggara atas kekompakan Sumber Daya Manusia (SDM) Desa Kalilunjar yang penuh dengan keakraban dengan slogan Desa Rukun Kerig Mbangun Jilid 2. Melalui kerukunan, Festival ini sudah berlangsung 7 kali , pada tahun 2023 memasuki gelaran ke 8. Tahun ini Festival Oyod Genggong mengusung tema Culture Brings Love. ***





Editor: Ali A

Sumber: Narasumber

Tags

Terkini

Terpopuler