Adhang Gedhe, Melawan Kepraktisan Magic Com dan Maknanya

29 Agustus 2023, 07:43 WIB
Budaya Adhang Gedhe melawan kepraktisan magic com /Brave

BANJARNEGARAKU.COM - Salah satu bagian dari Festival Oyod Genggong VIII adalah acara Adhang Gedhe. Sebuah acara memasak nasi bersama menggunakan cara tradisional dengan kayu bakar dan dandang sebagai alat penanak nasi. Adhang Gedhe dimaksudkan untuk memahami makna memasak nasi ala nenek moyang yang penuh tahapan. 

Festival Oyod Genggong VIII tahun 2023 mengusung tema 'Culture Brings Love', budaya yang membawa cinta. Acara Festival dengan berbagai acara berlangsung 26 Agustus - 13 September 2023. Budaya baik digali dan mendatangkan nilai kehidupan penuh cinta. 

Baca Juga: Inspiratif! Siswa SKADA Bersih Kota Banjarnegara, dalam Rangka SKADA Perfomance On Car Free Day

Ibu-ibu dari tiap RT di desa Kalilunjar berkumpul bersama untuk memasak nasi. Hasil nasi yang dimasak digunakan untuk membuat tumpeng dan bucu. Nasi ini akan digunakan untuk makan bersama sesudah acara boyong Oyod Genggong. Adhang Gedhe dilaksanakan pada 28 Agustus 2023 di seberang Pendopo desa Kalilunjar, kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara. 

Acara Adhang Gedhe diikuti 21 RT dari 22 RT yang ada di desa Kalilunjar, kecuali di RT tempat dusun Genggong berada. Dusun Genggong diberi dispensasi karena berkonsentrasi persiapan acara esok pagi. Satu RT mengutus perwakilan 5-7 wanita yang mengenakan kain jarik dan kebaya. Satu RT bertanggung jawab memasak satu dandang. 

Makna acara Adhang Gedhe

Dalam sambutan sebelum mulai acara, kepala desa Kalilunjar, Slamet Raharjo mengemukakan setiap yang mengikuti acara harus memahami makna kegiatan Adhang Gedhe. 

Baca Juga: Meriahnya Festival Kenthongan, Wabup Sudono: Kebangkitan Pekerja Seni Purbalingga

"Acara ini (Adhang Gedhe) bukan sekedar ramai-ramai atau seru-seruan semata. Acara ini ada maknanya yang harus dipahami bersama," ujar Slamet. 

Acara Adhang Gedhe mengingatkan cara nenek moyang dahulu memasak nasi. Tidak seperti saat ini yang hanya menggunakan magic com. Beras bersih tambah air lalu tekan tombol dan jadi. Nenek moyang (orang tua jaman dahulu) begitu berat membuat nasi. Dimulai dengan mencari kayu, membuat beras dari gabah, menyiapkan api, mencuci beras bukan di keran rumah, menanak dll. 

Dengan merasakan beratnya orang tua dahulu yang bekerja keras menyiapkan nasi yang masak. Generasi saat ini harus bersyukur karena merasakan praktis memasak nasi. Namun hilangnya tahapan memasak nasi ini juga menghilangkan rasa syukur dan melemahkan rasa hormat pada orang tua.

Merasakan susahnya membuat api, pedasnya asap menusuk mata dan belum jelaga pada dandang yang harus dibersihkan. Semua hal tadi membuat generasi sekarang harus lebih menghormati orang tua. Lebih mencintai orang tua yang mau bersusah payah menghadirkan makanan supaya anak-anak bisa makan. 

Baca Juga: Stamina Bagai Kuda, Oppa Korea ini Raih Dua Gelar Juara dalam Satu Turnamen BWF World Championship 2023

"Bagi yang sudah tidak memiliki orang tua paling tidak bisa mendoakan mereka. Seperti saya juga mendoa bagi almarhumah ibu saya," kata Slamet masih pada saat sambutan. 

Melawan dunia praktis seperti magicom

Adhang Gedhe mengajarkan prinsip kesabaran. Menanak nasi dengan cara adhang belum tentu sukses, hasilnya ada yang belum matang atau bahkan terlalu lembek. Tetapi harus mencoba dan mencoba hingga berhasil baru bisa pesta bersama.

"Hidup pun demikian, meskipun sudah kerja keras dan mencoba lagi, hasilnya belum tentu bagus, namun semua harus dicoba lagi," kata Slamet dalam pidato pendeknya. 

Meskipun menanak nasi pada zaman dahulu lebih sukar, namun penuh makna. Makna 'kerja bareng' menciptakan ekonomi rumah tangga supaya sukses bersama. 

"Hidup tidak cuma mengeluh tapi harus berusaha. Saling bahu membahu antara suami dan istri untuk mengadapi kehidupan. Berusaha, tidak hanya mengeluh," lanjut Slamet. 

Acara memasak nasi Adhang Gedhe dimulai dengan doa supaya masyarakat Kalilunjar makmur, rukun, dan aman. ***

 

Ikuti berita lain dari GOOGLE NEWS Banjarnegaraku.com dengan KLIK DI SINI

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Ali A

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler