Banjarnegara Punya UMR Terendah tetapi dengan Semangat Gembrabad Prestasi Olahraga Membanggakan

9 September 2023, 14:51 WIB
Hari Olahraga Nasional 9 September 2023 /Brave/Kemenpora.go.id

BANJARNEGARAKU.COM - Prestasi olahraga suatu negara atau suatu daerah biasanya diasosiasikan dengan alokasi dana yang digelontorkan pemerintah bagi pelatihan, gaji dan kemampuan menjamin kehidupan atlet. Atlet bisa berprestasi dengan tenang apabila kehidupan keluarganya sudah tercukupi. Banjarnegara memiliki Upah Minimum Regional (UMR) terendah dan alokasi dana olahraga yang tidak bisa dikatakan tinggi. Hanya bermodalkan semangat gemrabad yang dimiliki masyarakat, prestasi bisa diraih. 

Raihan prestasi atlet-atlet Banjarnegara pada Porprov Pati Raya 2023 menjadi gambaran semangat gembrabad yang dipopulerkan oleh ketua KONI Banjarnegara, Nurahman Ahong, SPd. Dengan target 10 besar, atlet-atlet Banjarnegara bisa mengangkat harkat Banjarnegara dengan 29 emas pada posisi 9 dari 34 kabupaten yang bertanding. 

Upah Minimum Regional Kabupaten / Kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2023 ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/54 Tahun 2022, tanggal 7 Desember 2022. Dalam lampiran surat keputusan tersebut, upah minimum Kabupaten Banjarnegara tahun 2023 ditetapkan sebesar Rp. 1.958.169,69. UMR ini menjadi yang terkecil dari UMR seluruh Indonesia. 

Baca Juga: Bupati Kebumen Sedang di Maroko Saat Gempa 6,8 SR Begini Keadaannya

Nurohman dalam tulisannya yang berjudul "Anomali Banjarnegara di Olahraga Tembus 10 Besar Porprov" Mencatat posisi Banjarnegara dalam gelaran multi event porprov

  • Tahun 2005 urutan 7
  • Tahun 2009 urutan 12
  • Tahun 2013 urutan 12
  • Tahun 2018 urutan 13
  • Tahun 2023 urutan 9

Prestasi Banjarnegara selalu di papan atas dari 34 kabupaten / kota lain yang UMR nya mengalahkan Banjarnegara. Maka dari itu Nurohman menyebut hal ini sebagai anomali. 

Banyak sisi kurang dari Banjarnegara dalam pengelolaan olahraga. 

1.Belum Memiliki Gedung Olahraga Representatif

Daerah sekitar Banjarnegara sudah memiliki gedung Olahraga yang cukup bagus dan representatif untuk kompetisi atlet. Nurohman yang sering disapa Ahong menunjuk Banyumas punya GOR Satria, Purbalingga punya GOR Guntur Daryono, Cilacap punya GOR Wijaya Kusuma, Temanggung punya GOR Bambu Runcing dan Pekalongan punya GOR Jetayu. 

Dia membandingkan dengan Banjarnegara yang hanya ada Stadion Kolopaking dan GOR Pemuda di Pasar Wage, Banjarnegara. GOR Pemuda sendiri kondisinya sudah tua dan 'kurang layak'. 

2. UMR Banjarnegara berada pada peringkat terbawah se Jawa Tengah. Bahkan beberapa media menyebutkan sebagai yang terendah se Indonesia. 

3.APBD 2003 hanya Rp 2,2 triliun juga tidak termasuk peringkat atas. 

Semangat Gembrabad ala Nurohman bagi Banjarnegara

Tulisan tentang Banjarnegara yang memiliki Semangat Gemrabad ini menurut Nurohman adalah modal bagi kemajuan kabupaten Banjarnegara. 

Nurohman Ahong, ketua KONI Banjarnegara KONI Banjarnegara

Anomali fasilitas olahraga minimalis dengan prestasi maksimal yang dihasilkan, menurut Nurohman adalah karena adanya Semangat Gembrabad itu. Nurohman mendefinisikan Semangat Gembrabad adalah suatu suasana kondusif, semangat, dan bekerja tidak melihat waktu, tak terpengaruh dengan kondisi yang sebenarnya minimalis. 

Dia mencontohkan KONI Banjarnegara yang memberi dana Rp 12 juta per tahun pada Komisi Olahraga Kecamatan (KOK). KOK didorong mengadakan event olahraga kecamatan yang bisa melibatkan puluhan ribu orang. 

KONI Banjarnegara  juga memotivasi tiap kecamatan untuk giat dalam berolahraga. Hal ini nampak tak kurang dari 16 desa yang membangun gedung olahraga. Antara lain di Pejawaran, Tapen, Pagedongan, Sipedang, Paseh, Gununggiana, Ampelsari, dll. Desa bahkan mengadakan pelatihan cabang olahraga. Ada desa yang mengundang pelatih berlisensi nasional. 

Dalam kesimpulannya, Nurohman menulis apabila Semangat Gembrabad ini dikelola dengan baik maka bisa menggetarkan sendi bidang kehidupan lain. Baik itu sendi wisata, sendi ekonomi, maupun sendi persatuan juga persaudaraan. Bila hal ini terjadi, anomali prestasi olahraga Banjarnegara bisa menggerakkan segala sendi menuju Banjarnegara bermartabat dan sejahtera.

Nurohman merasa berterima kasih meskipun dalam APBD Banjarnegara bukanlah yang paling banyak namun perhatian Pemda tidaklah kurang.

"Dibandingkan kabupaten tetangga, anggaran (olahraga) bagus loh.." pungkas Ahong tanpa menyebut tetangga yang mana.***

Editor: Ali A

Sumber: KONI Banjarnegara Wawancara Eksklusif

Tags

Terkini

Terpopuler