Sensasi Menginap di Tepi Hutan Pinus Tikako Banjarnegara

9 Oktober 2023, 10:15 WIB
Tikako sekarang menyediakan kamar untuk menginap di tepi hutan pinus /Brave

BANJARNEGARAKU.COM - Menginap bisa jadi bentuk rekreasi apalagi di tempat yang tenang. Rekreasi baik sendiri maupun bersama keluarga merupakan salah satu kebutuhan dalam kehidupan. Tikako adalah wahana rekreasi cafe dan karaoke di tepi hutan pinus di desa Kalilunjar, kecamatan Banjarmangu, kabupaten Banjarnegara. 

Letak Tikako masih di pinggir jalan Banjarnegara - Karang kobar. Letaknya sekitar 11 km dari Alun-alun Banjarnegara ke arah utara. Posisi wahana wisata ini di bawah Gunung Lawe, sebuah bukit batu yang nampak di sisi utara saat berada di kota Banjarnegara. Selain gunung batu yang menjulang, lokasinya juga hutan pinus milik Perhutani. 

Baca Juga: Kabut Asap TPA Jatibarang Kembali Ganggu Warga, Pemkot Semarang Minta Maaf

Selain wahana wisata Java Culinary, yang terbaru dibuatlah semacam cabin untuk menginap. Ada 2 cabin yang per kabin bisa diisi keluarga kecil, ayah ibu dan satu anak kecil. Kabin yang berbentuk segitiga ini sudah dilengkapi kamar mandi dalam juga. 

Informasi dari Afif, seorang kasir di Tikako, harga per malam menginap adalah Rp 300 ribu per malam bisa diisi dua dewasa  dan satu anak. 

"Ukuran single bed, muat 2 dewasa dan 1 anak," ujar Afif menjelaskan fasilitas penginapan. 

Baca Juga: Jelaskan Mekanisme Penggalian Dana Sumbangan Sekolah, Heling Suhono: Mohon Jangan Curigai Komite Sekolah

Untuk keamanan, ada penjaga yang berjaga semalaman di bagian ruang kasir. Fasilitas lain yang gratis apabila menginap adalah gratis tiket masuk ke wisata Tikako senilai Rp15 ribu per orang. Pada paginya juga akan mendapat sarapan 2 porsi. 

Meskipun terletak di tepi jalan provinsi, penginapan ini tetap tenang saat malam hari. Dengan pencahayaan LED penginapan tidak terlalu terang benderang. Kekurangan dari penginapan ini adalah berada di tebing. Menuju ke kamar harus melalui beberapa tangga, sehingga kurang cocok bagi lansia yang punya masalah dengan berjalan. 

Selain ketenangan, pengunjung juga merasakan kesegaran udara yang berhembus dari hutan pinus. Pada malam hari gemericik air Kali (sungai) Komprat menambah kesyahduan suasana. 

Pelayanan di tempat wisata ini juga diperhatikan. Hal ini terbukti pernah menjadi nominasi Anugerah Pariwisata Indonesia Award tahun 2021. Karyawan di Tikako pada umumnya adalah pemuda-pemudi setempat dari Kalilunjar. Desa ini juga merupakan desa yang punya festival tahunan yaitu Festival Oyod Genggong. Festival ini biasanya digelar pada bulan Agustus. 

Masuk ke tempat wisata Tikako, pengunjung bisa memesan makanan dari bagian cafe. Kuliner bisa dinikmatinya di meja di tengah sungai dangkal yang jernih, gazebo, atau di ruang yang ada. Setiap sudut dibuat instagramable untuk difoto. Ada kopi bar lengkap dengan barista di sisi kanan di atas kamar karaoke. 

Harga karaoke di Tikako adalah 40 ribu per jam. Pengunjung bisa memilih lagu-lagu untuk didendangkan. Kaca yang besar di pintu masuk, membuat pengunjung bisa menikmati pemandangan luar di depan Tikako. Yaitu perkebunan salak warga dan saat udara cerah sungai Kaliurang nampak mengular di bagian bawah. 

Baca Juga: Update Asian Games 19: Karate dan Renang Artistik di Hari Terakhir Gelaran

Wahana paling baru yang belum diresmikan adalah auditorium terbuka di bagian paling atas. Tidak terlalu besar namun bisa membuat 100 pengunjung. Afif belum bisa menjelaskan mengenai fasilitas ini lebih jauh, termasuk gratis atau harus sewa. Auditorium ini terletak di antara pohon pinus yang memang sengaja tidak di tebang, selain jadi peneduh juga menambah asri dan segar udara. 

Untuk menyewa penginapan, pengunjung bisa langsung datang ke Tikako. Jam cek in dan cek out adalah jam 12 siang. Bagi pengunjung jauh juga bisa booking melalui aplikasi tiket.com. ***

Editor: Ali A

Sumber: wawancara narasumber

Tags

Terkini

Terpopuler