Ngudha Rasa, Aksi Peduli bagi Pelanggan PDAM Banjarnegara

11 Oktober 2023, 14:35 WIB
Ngudha rasa di depan kantor PDAM Banjarnegara /Brave

BANJARNEGARAKU.COM - Layanan air bersih melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terhambat. Beberapa pelanggan bahkan sama sekali tidak mendapatkan air aliran PDAM, padahal itu adalah satu-satunya sumber air bagi rumah tangga. Tentu hal ini sangat menyusahkan mengingat air adalah kebutuhan pokok. 

Beberapa pelanggan lain kadang-kadang masih mendapatkan aliran air PDAM. Namun ada pula yang sudah satu minggu seperti Suherman yang lokasi rumahnya tidak sampai 5 menit jalan kaki ke Alun-alun Banjarnegara. Semenjak 4 Oktober - 10 Oktober tidak aliran air sama sekali ke kran di rumah tangga Suherman. 

Baca Juga: Luka Longsor Jemblung Banjarnegara Masih Menganga

Tentu saja pelanggan PDAM tidak berdiam diri. Mulai dari pengaduan melalui email dan whatsapp hingga langsung ke kantor PDAM sudah dilakukan. Hingga kasak-kusuk sampai diskusi sangat serius seperti yang dilakukan grup pelanggan PDAM hingga grup Forum Rembug Banjarnegara (FRB) yang peduli pada pelanggan PDAM. 

Tanggapan PDAM umumnya karena adanya perbaikan. Dua Sistem Penyediaan Air Baku (SPAB) Kali Ori, Sigaluh dan Serayu yang menyuplai air PDAM bermasalah. Kebutuhan air bersih Banjarnegara yang mencapai 440 liter per detik. Sedangkan termasuk SPAB Kali Ori, PDAM baru mampu memasok 247 liter per detik. Bahkan pada kemarau panjang seperti ini produksi Kali Ori turun sangat drastis hingga 3 liter per detik dan tidak bisa dialirkan ke pelanggan. 

Rabu 11 Oktober 2023 FRB bersama beberapa Ormas di Banjarnegara mengawal pelanggan  menggagas acara Ngudha Rasa (curhat) untuk masalah layanan PDAM ini. Ngudha Rasa jadi bentuk kepedulian bagi para pelanggan PDAM yang jadi susah mendapatkan akses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam bahasa lokal Banjarnegara, Ngudha Rasa adalah keinginan curhat yang sangat ingin diungkapkan. 

Ketua DPRD menerima simbolik pocong sebagai tanda urgensi perbaikan aliran air PDAM atau pelanggan bisa mati (pocong) Brave

Aksi Ngudha Rasa jeritan masyarakat kota Banjarnegara

Tepat pukul 10.00 WIB perwakilan pelanggan dan FRB sudah berkumpul di luar kantor sekaligus loket PDAM. Mereka menyampaikan keinginan untuk bertemu direktur PDAM, Bahar Ibnu. Para pengunjuk rasa membawa 'pocong' dan keranda serta spanduk untuk memperkuat penyuaraan mereka. 

Baca Juga: 5 Bahan Ini Bisa Jadi Minuman Tonik Alami Bagi Kesehatan, Segera Bikin Sekarang!

Pada acara curhat ini sengaja mereka tidak menggunakan toa atau pengeras suara lain. Hal ini supaya seperti bicara dari hati ke hati. Begitu diungkap bupati FRB, Wahono. 

"Bukan demo yang menggunakan pengeras suara supaya didengar. Ngudha rasa adalah curhat yang membutuhkan solusi dari yang dicurhati," ujar Wahono menjelaskan perbedaannya. 

Pernyataan sikap yang diserahkan dalam bentuk lembaran bagi direktur PDAM adalah

  1. Agar segera menyelesaikan permasalahan air bersih bagi pelanggan PDAM. 
  2. Menuntut perbaikan pelayanan PDAM kepada para pelanggan PDAM
  3. Meminta transparansi tata kelola keuangan perusda PDAM Banjarnegara
  4. Jika hingga 28 Oktober 2023 tidak ada progres solusi atas permasalahan PDAM, maka kepada direktur PDAM yang menjabat untuk berbesar hati mengundurkan diri dan tetap bertanggungjawab atas kekeruhan persoalan PDAM saat ini. 

Selain ngudha rasa kepada direktur PDAM, kelompok ini juga melakukan ngudha rasa kepada DPRD Banjarnegara dan Pj Bupati Tri Harsa Widirahmanto. 

 

Para pelanggan berharap mereka mendapat solusi yaitu air kembali mengalir. Mereka tidak perlu ronda menunggu air saat tengah malam atau dini hari. ***

 

Editor: Ali A

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler