Network
BANJARNEGARAKU – Pesawat terbesar di Dunia Antonov AN-225 milik Ukraina telah dihancurkan oleh Rusia, menurut informasi yang disampaikan oleh Ukraina pada 27 Februari 2022.
Belum dapat dipastikan seberapa kerusakan dari pesawat ini dan belum bisa ditentukan apakah masih bisa diperbaiki atau tidak.
Sebelum kehancurannya, Antonov AN-225 adalah pesawat terbesar dan terberat yang pernah dibuat di dunia.
Baca Juga: Ceritakan Pengalamanmu Mempergakan Tarian Daerah Lain, Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD MI Halaman 94
Awalnya, pesawat yang dibuat pada periode 1980-an tersebut akan digunakan untuk program penjelajahan luar angkasa Uni Soviet.
Namun, pesawat raksasa tersebut akhirnya malah digunakan untuk melakukan pengiriman barang maupun kendaraan untuk mengangkut penumpang.
Hingga kehancurannya, pesawat yang memiliki nama ‘Mriya‘ atau berarti ‘Mimpi‘ maupun ‘Impian‘ dalam bahasa Ukraina tersebut sudah berusia lebih dari 30 tahun.
Baca Juga: Taj Yasin Tekankan Kemudahan Akses Perizinan Guna Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Antonov AN-225 menduduki peringkat tertinggi dalam pelbagai aspek pengukuran di bidang pesawat terbang.
Pesawat terberat ini memiliki bobot 285 ton dalam keadaan kosong. AN-225 pun juga bisa mengangkut muatan hingga mencapati berat kurang lebih 250 ton.
Dan sebelum pesawat ‘Stratolaunch‘ dibuat, Mriya memiliki lebar sayap yang terpanjang dalam catatan sejarah penerbangan.
Tidak sampai disitu. Terdapat sebanyak 32 roda serta 6 unit mesin untuk menyalakan pesawat ini.
Baca Juga: Profil Pawit Maryanti, MC pada Malam Peringatan Hari Jadi Ke 451 Banjarnegara, Ternyata Pecinta Kopi
AN-225 dibuat sebagai versi yang jauh lebih besar dari pesawat AN-124, yang menjadi satu dari sekian banyak pesawat terbang terbesar yang masih beroperasi hingga hari ini.
Data dari Ch-Aviation.com menyebut bahwa sebanyak 24 unit AN-124 masih digunakan hingga saat ini.
6 unit dioperasikan oleh Antonov Airlines dari Ukraina, 6 unit oleh Volga-Dnepr, maskapai penerbangan asal Rusia.
6 unit lain dioperasikan oleh Voyennaya Transportnaya Aviatsiya, dan 1 dioperasikan oleh Maximus Air Cargo dari Uni Emirat Arab.
Sisanya kini dioperasikan oleh pasukan angkatan udara Rusia.
Baca Juga: Polres Banjarnegara Gelar Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2022, Target Putus Rantai Covid-19
Seluruh pesawat AN-124 tersebut terbang ke seluruh penjuru dunia, terutama ketika awal pandemi Covid-19 pada 2020 silam.
Sebenarnya, masih ada 1 unit AN-225 ketika proses pembuatannya. Sayangnya, hanya 1 yang berhasil diselesaikan dan mendapat izin layak terbang.
Antonov Airlines sebenarnya mengambil alih kepemilikan dari AN-225, dan mulai melanjutkan proses konstruksi di tahun 2009 hingga mencapai antara 60 atau 70 persen pengerjaan dan konstruksinya kembali diabaikan.
Baca Juga: Gagal Move On Karena Masih Terbayang Mantan, Berikut Tips Cepat untuk Melupakan Masa Lalu
Pada 2016, sebenarnya Tiongkok berminat untuk membelinya dengan tujuan dioperasikan oleh salah satu maskapai penerbangan yang ada di negeri tirai bambu.
Dan dengan keadaan yang terjadi saat ini, kemungkinan pesawat tersebut tidak akan pernah bisa diselesaikan.
Bahkan, bisa saja kerangka pesawat yang hampir jadi ini turut menjadi sasaran pasukan Rusia dan dihancurkan, seperti halnya Mriya.
Berita ini telah tayang sebelumnya dengan judul Profil dan Sejarah Antonov AN-225, Pesawat Terbesar di Dunia yang Dihancurkan oleh Rusia di zonabanten.com.***(Muhammad Rizky Erlangga/Indhi Adhyanianda Sugeng Mulyandini/zonabanten.com)
