Network
BANJAREGARAKU - Bagi pecinta dan penggemar kopi, tentu sudah tau bahkan mencicipi cita rasa kopi arabika Kalibening, Banjarnegara.
Saat ini, kopi memang sedang digandrungi, bukan oleh kalangan anak muda saja, ternyata juga kalangan tua sekarang juga sudah mulai bahkan menanam serta membudidayakannya.
Kopi Arabika merupakan kopi yang berasal dari Ethiopia Barat, kopi ini bercita rasa asam namun rasa asam itulah yang menjadi daya tarik kopi arabika.
Baca Juga: Kopi Kebul Tempat Nongkrong Asik, Rekomendasi Kuliner ala Ndeso di Banjarnegara, Wajib Kalian Coba!
Nah, tahu nggak sih? ternyata di Banjarnegara juga ada yang membudidayakan kopi arabika ini? tepatnya di Desa Karanganyar, Kecamatan Kalibening.
Kondisi desa tersebut yang berada di dataran tinggi, yang menjadikan nilai lebih jika menanam dan membudidayakan kopi arabika, karena dapat memperoleh hasil panen kopi arabika yang maksimal.
Namun, menanam kopi arabika dikalangan masyarakat Karanganyar tidaklah mudah, yakni penuh dengan tantangan.
Baca Juga: Solusi Turunkan Kolesterol! Salah Satunya Kurangi Asupan Kafein, Ini Kata dr Tegar Jati Kusuma
Pasalnya daerah tersebut jauh dari perkotaan, mereka khawatir dengan minat konsumen kopi arabika yang rendah.
Berlatar belakang dari kegagalan membudidayakan kopi robusta para petani lalu beralih ke kopi arabika dan benar saja dengan harga yang tinggi.
Dan hasil panen yang memperhatikan proses pengolahan yang bagus, para petani kopi arabika Karanganyar saat ini dibanjiri konsumen, hingga arabika khas Karanganyar menjadi juara kopi arabika tingkat nasional di Bondowoso.
Baca Juga: Lirik Lagu Cinta Subuh 'Ost Film Cinta Subuh' Syakir Daulay dan Adiba Khanza
Seiring berjalanya waktu ternyata konsumen kopi arabika mulai mencari kopi arabika dari Karanganyar.
Hal ini dikarenakan proses perawatan dari para petani yang baik dan detail menjadikan kopi arabika yang berkualitas dan diburu penggemar kopi arabika.
Bagaimana? tetarik membeli kopi arabika khas karanganyar? Yuk cobain! sensasi kopi yang berbeda dan berkelas ternyata milik kita sendiri.(Erika Hartini).***
