Kearifan Lokal 'Gethekan', Ungkap Rasa Syukur Paska Panen di Desa Gumelem

- 9 Juni 2022, 21:20 WIB
Ratusan warga Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Banjarnegara menggelar tradisi Gethekan bertempat di Paseban Gumelem, Kompleks Makam Kuno Bukit Girilangan Gumelem
Ratusan warga Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Banjarnegara menggelar tradisi Gethekan bertempat di Paseban Gumelem, Kompleks Makam Kuno Bukit Girilangan Gumelem /Teguh/Banjarnegaraku.com

BANJARNEGARAKU - Mengangkat kearifan lokal, ratusan warga Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Banjarnegara menggelar tradisi Gethekan bertempat di Paseban Gumelem, Kompleks Makam Kuno Bukit Girilangan Gumelem Kamis, 9 Juni 2022.

Tradisi yang telah dilakukan sejak jaman kademangan Gumelem ini masih tetap bertahan dilakukan warga Gumelem selepas paska panen padi secara rutin setiap tahunnya.

"Kegiatan ini sebagai ungkapan syukur atas nikmat berupa rejeki yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa," sebagaimana diungkapkan oleh Jeri, Juru Kunci Gumelem, Susukan, Banjarnegara, di sela-sela acara Tradisi Gethekan pada banjarnegaraku.com.

Baca Juga: Emmeril Kahn Mumtadz Anak Ridwan Kamil Ditemukan, Segera Dipulangkan ke Indonesia

Menurutnya, kata Gethekan berasal dari kata dasar bahasa Jawa gethek atau ada yang mengenal juga dengan kata jaro.

Sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Banjarnegara untuk ngreseki atau membersihkan tempat pemakaman para leluhur atau orang-orang yang sepuh atau tua.

Selepas membersihkan pemakaman, kegiatan dilanjutkan dengan berkumpul dan menikmati hidangan nasi tumpeng untuk dimakan bersama-sama.

Baca Juga: Breaking News! Eril Anak Ridwan Kamil Ditemukan, Simak Penjelasan Lengkapnya

Sebelumnya, warga Gumelem sudah menyiapkan dari rumah masing-masing berupa hidangan nasi tumpeng yang biasanya diisi daun salam dan ikan jui (ikan laut), tak ketinggalan ada lauk pauk sebagai pelengkapnya.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x