Unik! Cara Petani Desa Dermasari Usir Hama Tikus, Salah Satunya Tancapkan Blukang di Lahan Pertanian

- 25 Juni 2022, 08:04 WIB
Unik! Cara Petani Desa Dermasari Usir Hama Tikus, Salah Satunya Tancapkan Blukang di Lahan Pertanian
Unik! Cara Petani Desa Dermasari Usir Hama Tikus, Salah Satunya Tancapkan Blukang di Lahan Pertanian /Teguh/Banjarnegaraku

BANJARNEGARAKU - Umumnya, tikus dapat merusak secara langsung yaitu mencari makan pada saat tanaman sudah mulai berbuah sedangkan secara tidak langsung yaitu tikus merusak batang tanaman padi hanya untuk mengasah gigi depannya.

Hal unik yang dilakukan Muhedi dengan meletakkan blukang (pelepah batang pohon kelapa) yang sudah kering di sawah. Pelepah batang kelapa yang sudah kering dipotong dengan ukuran kurang lebih satu meter.

Selanjutnya ditancapkan ke lahan pertanian, tidak lupa bagian atas ditutupi plastik. Masing-masing blukang diberi jarak kurang lebih lima meteran antara satu tancapan blukang lainnya.

Baca Juga: Sekda Indarto Lepas 261 Jamaah Calon Haji Asal Banjarnegara, Begini Pesannya

Sebagaimana yang tampak dan di alami sejumlah petani di wilayah Kecamatan Susukan Banjarnegara, terkait serangan hama tikus beberapa pekan terakhir.

Meskipun serangan hama tikus pada spot-spot tertentu, artinya menyebar pada satu lahan dan sebagian lahan lainnya, namun adanya hama tikus apabila tidak ada pengendalian cukup mengkhawatirkan petani.

Baca Juga: Salah Mention Ucapan Selamat Ulang Tahun ke Presiden Jokowi, Rian D'Masiv: Typo ini Membunuhku

"Biasanya tikus menyerang saat padi mulai berbuah, namun pada musim tanam tahun ini umur padi jenis mapan rata-rata baru tiga puluh lima hari, sudah ada yang diserang tikus " ungkap Suhadi, petani Desa Dermasari, Kecamatan Susukan, Banjarnegara.

Diakuinya, intensitas serangan hama tikus lebih parah pada musim tanam tahun ini. Sejak beberapa pekan terakhir tampak batang padi sawah rusak diserang hama tikus.

Baca Juga: Fantastis! Diklat Merden Banjarnegara Juara Yakoma Cup Vietnam U 13

"Banyak petani yang kewalahan, sebab baru musim tanam ini ada lagi serangan hama tikus, biasanya aman, meski ada tikus namun masih dalam batas wajar," tambahnya.

Hal senada diungkapkan Sumar, petani Desa Susukan, Kecamatan Susukan, bahwa serangan hama tikus juga menyerang satu hamparan lahan pertaniannya.

Bahkan, tanaman padi jenis ketan terpaksa dipotong bagian batangnya sekalian, ia berharap dapat tumbuh dan bertunas kembali.

Baca Juga: KUNCI JAWABAN Tantangan Harian Shopee Tebak Kata dengan Huruf Dasar TANGGUH, Salah Satunya TUHAN

Menyikapi adanya serangan hama tikus, sejumlah petani berupaya melakukan pengendalian. Sejumlah cara pengendalian dilakukan sesuai dengan keyakinan petani masing-masing.

Ikhsanudin, petani Desa Dermasari lainnya, menggunakan umpan sebagai upaya menggendalikan hama tikus. Umpan berupa gabah padi, singkong dan umbi-umbian lainnya.

Umpan diletakkan di sepanjang pematang sawah dan diberi jarak kurang lebih lima meteran.

Baca Juga: Babak Baru Konflik Cak Imin dan Yenny Wahid Ramai di Media Sosial, Begini Selengkapnya

"Prihatin Mas, namanya juga usaha, apalagi padi jenis HT yang ditanam, saat ini berumur 40 hari tampak lebih rimbun dari padi sebelahnya, biar aman, hama tikus bisa dialihkan memakan umpan dan tidak jadi menyerang tanaman padi.

Selain itu, pola pengairan juga rutin diatur, kalau malam dialiri, siang hari dikeringkan, begitu setiap hari," katanya.

Baca Juga: 12 Ormas di Banjarnegara Terima Bantuan Hibah, Total Sebesar 14 Miliar Rupiah, Berikut Selengkapnya

Pestisida nabati juga dapat mengendalikan hama tikus. Yakni dengan menggunakan tanaman di sekitar seperti buah majan, cabai, buah jengkol dan papaya.

Seperti yang dilakukan Basori, petani Dermasari lainnya. Buah majan disebar di lahan pertanian menimbulkan bau-bauan yang menyengat dan berharap mengusir hama tikus.

Baca Juga: Damkar se-Dulongmas Adakan Rakor di Banjarnegara, Dibuka Langsung oleh Pj Bupati Tri Harso Widirahmanto

Sejumlah petani lainnya ada yang memasang orang-orangan sawah sampai membuat alat sederhana seperti baling-baling menggunakan tenaga penggerak dari aliran air sehingga menimbulkan bunyi-bunyian untuk mengusir tikus.

Bahkan ada cara yang unik lainnya, meski terkadang di luar nalar dan hanya berdasarkan keyakinan saja.

Baca Juga: Sedekah Ternyata Tidak Harus Uang, Kerjakan Ini Pahala akan Berllipat Ganda, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Seperti dilakukan Muhedi, Petani Dermasari lainnya, ia meletakkan blukang (pelepah batang pohon kelapa) yang sudah kering. Pelepah batang kelapa yang kering dipotong ukuran satu meteran.

Selanjutnya ditancapkan ke lahan pertanian, tidak lupa bagian atas ditutupi plastik. Diberi jarak kurang lebih lima meteran antara satu tancapan blukang satu dengan lainnya.

Baca Juga: Sedulur Papat Limo Pancer, Kakang Kawah Adi Ari-ari, Memahami Makna Asal Usul Manusia, Berikut Selengkapnya

Sarmono, Ketua Gabungan Kelompok Tani Wana Tirta Desa Dermasari, Kecamatan Susukan mengakui bahwa hama tikus yang menyerang lahan pertanian wilayah Gapoktan Wana Tirta pada beberapa pekan terakhir pada musim tanam tahun ini lebih intensif dibandingkan sebelumnya.

Sejumlah petani sudah berupaya mengendalikan hama tikus secara mandiri.

Gapoktan Wana Tirta juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait dalam upaya pengendalian hama tikus. Diantaranya, memohon bantuan umpan atau mercon tikus.

Baca Juga: Hitungan Dasar Hukum Alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati, Begini Selengkapnya

Petani biasanya rutin melakukan buru tikus tiap tahun, namun dua tahun terakhir sejak ada pandemi covid-19 belum ada gerakan buru tikus lagi.

"Butuh kerjasama semua pihak, tidak cukup Gapoktan Wana Tirta Dermasari saja, harapannya gerakan buru tikus serempak bersama desa-desa lainnya, " tegasnya.

Baca Juga: Sebanyak 133 Jemaah Calon Haji Kloter 31 Diberangkatkan, Berikut Pesan Pj Bupati Banjarnegara Selengkapnya

Terpisah, Jumadi, Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Desa Dermasari BPP Susukan bersama Petugas OPT saat cek lokasi, Jumat, 24 Juni 2022 menyatakan adanya hama tikus perlu ada pengendalian bersama.

Salah satu cara pengendalian dengan menggunakan umpan tikus atau mercon tikus. Meski demikian, perlu diidentifikasi terlebih dulu.

Tujuannya, supaya lebih efektif dalam gerakan pengendalian hama tikus.

Baca Juga: Kalian Punya Keris? Begini Cara Menghitung Pengaruh Keris Menggunakan Jari, Versi Padepokan Carang Seket

"Bila memang ada sarangnya, bisa menggunakan mercon tikus. Namun, bisa dimungkinkan juga hanya tikus lewat dari lokasi lain dan tidak ada sarangnya. Untuk itu, akan lebih efektif menggunakan umpan tikus," terangnya.

Hama tikus menyerang pada spot-spot tertentu dan menyebar secara terpisah di lahan pertanian.

Baca Juga: Pamit Interview Kerja, Gadis Cantik Asal Kabupaten Brebes Dilaporkan Hilang

Selanjutnya, setelah didata dan dilaporkan, bekerja sama dengan petugas OPT lainnya melakukan upaya pengendalian bersama petani menggunakan media mercon tikus atau umpan tikus.

"Semoga dapat lebih terkendali sehingga tidak mengganggu produktivitas hasil pertanian," pungkasnya.***

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x