Oleh karenanya, kader Muhammadiyah harus ambil peran baik sebagai peserta muaupun penyelenggara pemilu agar wakil-wakil terbaik bangsa ikut mewarnai kebijakan negara dalam membuat keputusan.
"Muhammadiyah jangan hanya sebagai penonton dan bagi Muhammadiyah, berpolitik bukanlah hal yang haram selagi dilandasi karena Allah SWT untuk kemajuan ummat dan bangsa,” tambahnya.
Sementara, Sigit Dwi Antoro, koordinator sekolah kebangsaan Muhammadiyah Banjarnegara mengatakan, kader muda Muhammadiyah harus berani tampil mengisi ruang publik untuk membela kebenaran.
Kader muda Muhammadiyah didorong untuk menjadi anggota DPR/D, KPU, Bawaslu, PPK, Panwascam, dan lainnya agar ikut membantu keberhasilan Muhammadiyah dalam berkhidmat kepada ummat melalui kebijakan-kebijakan yang pro rakyat.
Pada kesempatan yang sama, Evi Yuliati anggota Bawaslu Kabupaten Banjarnegara menyampaikan materi terkait pengawasan pemilu.
“Pemilu merupakan hal yang krusial. Pemilu juga rawan dengan penyimpangan dan atau pelanggaran dari pihak-pihak tertentu," ungkapnya
Oleh kerenanya, Bawaslu hadir untuk memantau, mengawasi dan menindak terhadap pihak-pihak yang melanggar aturan.
Baca Juga: Penguatan Peran IKM Alat Angkut di Purbalingga dalam Industri Otomotif, Ini Selengkapnya
"Pemilu harus dilakukan dengan jujur, adil dan bersih supaya dapat menghasilkan pemimpin yang baik yang dapat membawa bangsa dan negara pada kemajuan”, jelasnya.