Indra Hari Purnama: Peringatan Harkitnas Bukan Seremonial Belaka, tapi Jadikan Tonggak untuk Berbenah

- 20 Mei 2023, 23:38 WIB
Founder Rumah Baca Purnama, Indra Hari Purnama Berikan Opini tentang Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2023 bukan Sebagai Seremonial Belaka tetapi Dapat Dijadikan Sebagai Momentum Untuk Berbenah
Founder Rumah Baca Purnama, Indra Hari Purnama Berikan Opini tentang Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2023 bukan Sebagai Seremonial Belaka tetapi Dapat Dijadikan Sebagai Momentum Untuk Berbenah /Indra Hari Purnama/Taufik Hidayat PP

BANJARNEGARAKU.COM - Di pagi yang sangat cerah ini tepat pada tanggal 20 Mei 2023. Ya, tanggal ini merupakan tanggal bersejarah bagi Negara Indonesia, sembari menikmati secangkir kopi panas yang masih mengepulkan asapnya, Founder Rumah Baca Purnama yakni Indra Hari Purnama tengah asik dengan gadgetnya sambil melihat ratusan story berterbangan di gawai miliknya.

Hari ini merupakan moment hari nasional yakni peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas merupakan hari nasional yang diperingati pada tanggal 20 Mei setiap tahunnya. Tahun ini merupakan peringatan Harkitnas ke-115.

Ada yang kompak si strory media sosal pada hari ini, yakni story dengan kartu ucapan, flayer, banner, ucapan peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Terutama kontak yang dimiliki oleh para bakal calon baik bakal calon legislative, bakal calon kepala desa, dan bakal calon lainnya.

Baca Juga: Film The Little Mermaid tentang Kisah Cinta Terlarang Ariel, Catat Jadwal Tayang di Bioskop, Simak Sinopsinya!

Tidak ketinggalan juga pimpinan suatu lembaga. Memang sudah menjadi sesuatu yang latah bagi mereka yang berkepentingan, momen ini dapat dipergunakan untuk memperkenalkan dirinya sebagai sosok yang mungkin “nasionalis”.

Harkitnas memang rutin diperingati setiap tahunnya, Namun apakah sebagian besar dari kita paham mengapa Ir. Soekarno pada tahun 1948 menetapkan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional? apa yang melatar belakanginya dan mengapa ini harus dilakukan?

Dari beberapa pertanyaan di atas, tentu perlu kita cari tahu agar tidak salah kaprah dalam mengartikan dan hanya sekedar seremonial saja dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional setiap tahunnya. Ditetapkannya Hari Kebangkitan Nasional tentunya ada asbab dan musabab yang melatar belakanginya.

Baca Juga: Enzy Storia dan Maulana Kasetra Menikah

Kala itu Penetapan Hari Kebangkitan Nasional dipandang relevan dan perlu melihat diawal-awal kemerdekaan perlu adanya pemersatu atau persatuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran berbangsa dan bernegara bagi masyarakatnya terutama oleh kaum mudanya.

Ditetapkannya Hari Kebangkitan Nasional yang juga didorong oleh beberapa faktor seperti penderitaan yang berkepanjangan pada masa-masa penjajahan hingga faktor perkembangan gerakan kebangkitan nasional di wilayah Asia, dan munculnya paham-paham baru seperti paham nasionalisme, liberalism, dan sosialisme di Eropa dan Amerika.

Menurut Indra Hari Purnama selaku Founder Rumah Baca Purnama yang sekaligus penulis yang juga sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini mesti ada yang lain dari tahun-tahun sebelumnya, bukan hanya sekedar seremonial rutin setiap tahun, tapi lebih dapat menjiwai semangat kebangkitan nasional sebagai tonggak untuk ‘berbenah” dan bangkit bersama.

Baca Juga: Menhan Prabowo Sampaikan Dukungan Atas Inisiatif Habib Luthfi Perbaiki Monumen Perjuangan di Pekalongan

Berbenah yang dimaksudkan oleh Indra Hari Purnama adalah bagaimana kita benahai persatuan dan kesatuan bangsa ini, dimana saat ini persatuan dan kesatuan bangsa kita tengah diobok-obok tidak hanya dari luar tapi juga dari dalam.

Bagaimana tidak? setiap hari masyarakat dipertontonkan adegan-adengan yang diperankan oleh para elit, saling hina, saling hujat, saling ejek dan saling menjatuhkan sudah menjadi sarapan setiap harinya.

Belum lagi memasuki tahun politik ini, memicu munculnya faksi-faksi yang berdampak pada persaingan tidak sehat dan menjadikan masyarakat yang terkotak-kotak oleh sekat dukungan dan beda pilihan.

Baca Juga: Desta Gugat Cerai Natasha Rizki, Kuasa Hukum Buka-bukaan Soal Alasannya, Jadi Bukan Orang Ketiga?

Melalui peringatan Hari Kebangkitan Nasional mari kita tenggok kembali bagaimana para pendiri bangsa ini mempersatukan perbedaan, menyatukan semangat membesarkan bangsa dan Negara ini, tanpa skat dan perpecahan.

Melalui Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di tahun ini, mari kita jadikan momentum untuk bangkit bersama.

Bangkit dari keterpurukan ekonomi dengan hutang yang menggunung, keterpurukan dari system demokrasi yang kian anarki, keterpurukan dari kebebasan yang kebablasan, keterpurukan hukum yang tajam ke bawah tumpul ke atas, keterpurukan moral dan mental para pejabat dan penyelenggara Negara, keterpurukan sikap gotong royong saling asah, asih dan asuh dalam masyarakat, hilangnya kerukunan antar umat (antar agama maupun seagama).

Baca Juga: Merawat Budaya Jawa, FKAP BASN: Kembalikan Kejayaan Nuswantara dengan Menjunjung Jati Diri dan Budi Pekerti

 Pemerintah hilang wibawanya disebabkan oleh oknum-oknum pejabat penghianat bersembunyi dibalik kepentingan rakyat.

 

Melalui tulisan ini, penulis hanya merefleksikan dan menjadikan peringatan Hari Kebangkitan Nasional sebagai bahan introspeksi diri baik oleh setiap individu masyarakatnya maupun oleh para penyelenggara Negara yang sedang menjabat. Agar Indonesia segera bangkit dari berbagai keterpurukan.***

Editor: Ali A

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x