Dilokasi yang berbeda, masih dalam satu Kadus, RW 5 tidak mau kalah dengan tetangga dekatnya, mereka membuat kreasi lokomotif jadul menggunakan sepeda motor yang dihias sedemikian rupa sehingga menyerupai sebuah lokomotif kereta pada zaman dulu.
Menurut Ketua RW 5 Desa Klampok, Sudiyanto, S Pd, sudah wajar mereka membuat ikon lokomotif kereta jadul, sebab lokasi stasiun pada zaman dahulu memang berada di wilayahnya.
"Lokasi stasiun pada zaman dahulu tepat berada di wilayah RW kami, sehingga kami membuat kreasi lokomotif sebagai ikon dalam lomba karnaval kali ini" Jelas Pak Di, Ketua RW 5, begitu beliau biasa disapa.
Baca Juga: Papa Atta Bangga Usai Aurel Hermansyah Dibanjiri Lebih dari 3.000 Pesanan di Shopee Live
Memang tidak heran jika kedua RW menampilkan ikon yang sama, hal tersebut dikarenakan wilayah keduanya memang masih berada di area lokasi eks Stasiun Kereta.
Ditanya banjarnegaraku.com, pesan apa yang ingin mereka sampaikan kepada masyarakat dengan ikon kereta yang mereka buat, keduanya memberikan jawaban yang hampir sama, yakni agar generasi muda saat ini tidak lupa dengan sejarah masa lalu.
"Jasmerah, jangan sekali-sekali melupakan sejarah!," Jawab Budi dari RW 4 dengan singkat, mengutip jargon dari Presiden Pertama RI.
"Kami membuat kreasi lokomotif ini agar generasi muda saat ini tidak lupa dengan sejarah masa lalu, bahwa di sini pernah ada stasiun kereta jurusan Purwokerto-Wonosobo yang sudah ada sejak zaman pendudukan Belanda," jawab Pak Di dari RW 5 lebih detail.