Refleksi Sumpah Pemuda, Indra Hari Purnama: Menggagas Peran Pemuda di Era Digital

- 28 Oktober 2023, 16:53 WIB
Founder rumah baca Purnama, Indra Hari Purnama berikan refleksi peringatan Hari Sumpah Pemuda
Founder rumah baca Purnama, Indra Hari Purnama berikan refleksi peringatan Hari Sumpah Pemuda /Taufik Hidayat PP/

BANJARNEGARAKU.COM - Di sore hari yang cerah ini, konten kreator Banjarnegaraku.com menjumpai Founder Rumah Baca Purnama, Indra Hari Purnama.
Dalam kesempatan yang indah ini, Founder Rumah Baca Purnama Banjarnegara, memeberikan refleksi tentang Hari Sumpah Pemuda.

Menurut Founder Rumah Baca Purnama, Indra Hari Purnama di erea digital yang semakin marak ini, pemuda harus berperan aktif.

Pemuda identik dengan sosok manusia yang memiliki seabrek potensi. Pemuda memiliki lebih banyak waktu dan kesempatan, fisik dan tenaganya masih kuat, agresif, suka tantangan dan mencoba hal-hal baru.

Baca Juga: Video Naik Gunung Prau Alam Ganjar, Melunaskan Hutang dan Pencarian Jati Diri

Hal tersebut sebagaimana pernah dikatakan oleh Bung Karno 'Berikan 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia'.
Pemuda dapat berperan aktif dari lingkungan terkecil di tempat tinggalnya. Sebagai agen perubahan dan juga sebagai penggerak dalam berbagai bidang.

Momentum peringatan Sumpah Pemuda hari ini, sebagai pengingat bahwa pemuda memiliki peran yang begitu hebat dan turut serta dalam memerdekaan Negara kita Indonesia tercinta.
Pemuda saat ini juga memiliki peran yang tidak kalah hebat, terutama dalam mengisi kemerdekaan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dari berbagai rongrongan.

Peran pemuda saat ini sangatlah diperlukan, mengapa? Karena scenario penghancuran bangsa ini dimulai dari menghacurkan terlebih dahulu generasi mudanya, dengan dilenakan oleh kemajuan teknologi dan juga zat-zat (obat-obatan) terlarang.

Baca Juga: Jangan Salah! Banjarnegara Punya 2 Lokasi Wisata Bernama Sumur Jalatunda

Pemuda diserang dengan teknologi yang memudahkan akses tersedianya tontonan yang tidak mendidik (pornografi), berita-berita hoax, hingga program propaganda dan cuci otak yang dikemas dengan apik dan berbalut agamis.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x