Yakin Menang 1 Putaran: Lebay dan Ngegas Banget...

- 3 November 2023, 15:34 WIB
Tidur dulu, sebelum mimpimu hilang
Tidur dulu, sebelum mimpimu hilang /hasca

BANJARNEGARAKU. COM - Kamu yakin bisa menang 1 putaran? Apa dasarnya? Mana buktinya? Mana suara mereka buatmu? Dan seterusnya....dan seterusnya...

Wajar saja jika pertanyaan ini sekarang jadi bulan-bulanan netizen yang membicarakan keyakinan salah satu peserta pemilu tahun depan.

Dan wajar jika - bukan hanya netizen, tapi warga warung kopi - ikut kesal.

Sudah sewajarnya mereka sebal, kesal, dan makin antipati terhadap keyakinan tak berdasar.

Mau pakai modal apa, kok begitu yakin, begitu awal mula perbincangan di warung kopi sebelah kompleks.

Hingga kopi sudah menyentuh bagian bawah, sang pencakar kerak - sebutan salah seorang pelanggan kopi - tetap tak mau terima ketika mendengar kabar bahwa ada salah satu peserta pemilu yang yakin akan menang 1 putaran.

"Beueh...bisa apa dia? Mau apa dia sama survei-survei itu! Tunjukin dulu prestasi, baru tepuk dada...".

Benar saja dan penikmat kopi di situ menganggukkan kepala. Mengiyakan tanda setuju.

Singkat cerita, semua makin kesal terhadap peserta yang berani main klaim ini.

Sejak sebelum dipilih untuk dicalonkan, yang bersangkutan sudah begitu ngotot ingin sekali disandingkan dan dinobatkan. 

Ah...buat apa seperti itu? Main kalem saja, bro. Kenapa harus sebegitu ngotot? Haruskah kontes politik besok Anda menang? Menang telak nan mutlak? 

Beginilah calon pemimpin kita, yang belum apa-apa sudah yakin.

Keyakinannya berlebihan melebihi kemampuannya. Dan ini sangat berbahaya. Andai tampuk kepemimpinannya sudah di tangan, ia akan leluasa memainkan perannya tanpa mempertimbangkan sisi urgensinya.

Ya sisi urgensi, sebab dengan pernyataan yang sudah ia lontarkan, toh juga menunjukkan bahwa hal itu TIDAK URGEN. Sangat tidak urgen.

Lantas jika dipaksakan pernyataan itu memang urgen, boleh dong ditunjukkan sedikit saja kualitas urgensinya.

Biar semua paham, ternyata keyakinan akan menang 1 putaran sangat penting buat kita.

Buat kita, masyarakat Indonesia yang masih prihatin dan berjuang dengan hidupnya.

Coba saja cek, di sekitar rumah Anda, apakah semuanya sudah bisa makan 3 kali sehari dengan layak? Yakinkah Anda bahwa mereka sudah sejahtera, tanpa kemunafikan?

Jika Anda mengatakan bahwa mereka semua tersenyum menyambut Anda di saat kampanye, itu bukan mereka yang sebenarnya.

Yang sebenarnya adalah mereka yang sudah duduk di rumah, di serambi depan setelah ibadah maghrib, menunggu saat menutup mata untuk tidur dalam 1 putaran dan bermimpi (seperti Anda).***

Editor: Ali A

Sumber: politik


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x