Desa dengan luas mencapai 168,950 hektar itu memiliki sejarah turun temurun mengenai penamaan daerah 'Pagak'. Nama 'Pagak' itu sendiri berasal dari kata 'Cagak' yang memiliki arti Tiang.
Dalam sejarahnya, di era Kesultanan Surakarta, pihak keraton membutuhkan sejumlah kayu jati untuk proses pembangunan. Untuk mendapatkan kayu jati itu, maka pihak kesultanan harus mendapatkannya di daerah Bogem, yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi Desa Pagak.
Untuk memenuhi kebutuhan kayu jati tersebut, terjadi penebangan pohon yang besar dan tinggi. Saat ranting dan dahan kayu jati jatuh di wilayah Desa Pagak, keberuntungan menyertai desa tersebut. Ranting dan dahan yang jatuh tersebut, saking besar dan kuatnya, berhasil menopang atau "tercagak."
Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal nama "Desa Pagak." Sejak saat itu, Desa Pagak tumbuh dan berkembang sebagai sebuah entitas yang terhindar dari kerugian besar akibat penebangan kayu jati.
3. Batas Wilayah
Fakta menarik selanjutnya yakni batas wilayah. Desa Pagak memiliki luas wilayah mencapai 168,950 hektar dengan empat pembagian batas wilayah.
Adapun batas wilayah tersebut terdiri dari batas sebelah utara, batas sebelah selatan, batas sebelah timur, dan batas sebelah barat. Dari keempat batas memiliki pembagian wilayah dari empat dusun.
Berikut ini batas wilayah Desa Pagak: