Stasiun Banjarnegara 291 Jadi Calon Cagar Budaya, Ini Keadaannya Saat Ini

- 27 Januari 2024, 15:22 WIB
Stasiun Banjarnegara
Stasiun Banjarnegara /doc. Youtube Aryo Nur Triambodho

BANJARNEGARAKU.COM - Tim Ahli Cagar Budaya (TCAB) mulai mendaftar dan mengkaji benda atau bangunan di Banjarnegara yang layak diajukan jadi Cagar Budaya. Salah satu yang masuk daftar adalah Stasiun Banjarnegara +291 di Jl. Bambang Sugeng. Stasiun buatan jaman Belanda sudah lama tidak lagi aktif digunakan. 

Tim TACB didampingi Tim Leader Penjagaan Aset PT KAI Daop V Purwokerto, Indra Wisata meninjau bangunan pada Jumat 26 Januari 2024, kemarin. Tim yang terdiri dari lima orang menjelajah stasiun kereta api yang memiliki ketinggian 291 MDPL itu.

TCAB bersama perwakilan PT KAI meninjau Stasiun Banjarnegara +291 pada 26 Januari 2024
TCAB bersama perwakilan PT KAI meninjau Stasiun Banjarnegara +291 pada 26 Januari 2024 TCAB

Keadaan bangunan pada saat ini tampak depan bangunan masih kokoh berdiri. Keadaan bagian sayap kanan bangunan disewa untuk toko bahan bangunan. Masuk ke dalam kantor utama, di tembok kanan ruangan terdapat peta jadwal kereta api jurusan Purwokerto-Wonosobo-Banjarsari- Purbalingga dengan titi mangsa berlaku 3 November 1966. Sayangnya peta tersebut sudah rusak parah dimakan rayap. 

Baca Juga: Jejak Literasi! Indra Hari Purnama dan Mahasiswa STIT Tunas Bangsa Banjarnegara Membuka Pintu Dunia Baca Anak

Pintu-pintu utama stasiun masih kokoh dan terawat baik, begitu pula ubin dengan tegel kunonya. Hanya saja sebagian tembok selain kusam juga tampak terkelupas dan terlihat batu bata yang cukup besar, jauh lebih besar dari ukuran batu bata jaman sekarang. 

Bagian dalam stasiun, jalur kereta dan rel sudah tidak nampak sama sekali. Menurut Indra, rel tertanam di tanah dan masih utuh. 

"Aset PT KAI disewakan dengan durasi satu sampai tiga tahun. Besaran sewanya tergantung nilai NJOP. Para penyewa boleh menambah bangunan, namun dilarang mengurangi," jelas Indra.

Bagian dalam kantor Stasiun Banjarnegara yang ditinjau TCAB Banjarnegara pada 26 Januari 2024
Bagian dalam kantor Stasiun Banjarnegara yang ditinjau TCAB Banjarnegara pada 26 Januari 2024 TCAB

Ketua TACB Banjarnegara Heni Purwono mengaku, stasiun kereta api ini menjadi prioritas pertama untuk dikaji dan diusulkan menjadi bangunan cagar budaya karena selain memiliki nilai sejarah tinggi juga rawan terhadap pembongkaran atau perubahan bentuk.

"Dari nilai sejarah, keberadaan kereta api di Banjarnegara sangat berperan dalam tumbuh suburnya pergerakan nasional di Banjarnegara dengan Syarikat Islamnya sehingga tokoh-tokoh nasional seperti HOS Tjokroaminoto dan Haji Agus Salim kerap berkunjung ke Banjarnegara," jelas Heni.

Baca Juga: Jangan Hanya Air Kelapa Murni yang Dikonsumsi, Tambahkan Madu Asli Jadi Solusi Demam Tiiggi, dr. Zaidul Akbar:

Adapun potensi kerawanan, tambah Heni, karena selain milik BUMN, juga berada di jalur ramai yang potensial sehingga rawan berubah bentuk atau pembongkaran.

"Namun kami yakin PT KAI pasti mendukung upaya kami, karena jika nanti ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya, justru selain terlindungi juga akan memiliki nilai jual atau sewa yang tinggi karena nilai sejarahnya," tambah Heni.

Dalam waktu sebulan ke depan, tim akan bekerja maraton melakukan pengkajian, hingga mengeluarkan rekomendasi untuk penetapan sebagai bangunan cagar budaya oleh Bupati Banjarnegara.

Baca Juga: Pengurus KONI Banjarnegara 2023-2027 Ditodong Target Lima Besar se-Jawa Tengah

Selain mengkaji stasiun, TACB juga singgah ke komplek DPRD Banjarnegara karena bagian belakang gedung DPRD terdapat bekas kantor Kawedanan Banjarnegara. Sayangnya, sebagian besar struktur bangunan sudah berubah, tinggal menyisakan tembok utama dan kusen-kusen pintu dan jendela yang asli. 

Tim juga beranjak ke kantor Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup yang juga kental ornamen bangunan kolonial. Di gedung ini tampak terawat dan terjaga keasliannya. Siti Nurlela, salah satu anggota TAC berharap gedung ini juga ikut ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya.

"Saya berharap semua bangunan bergaya kolonial yang masih baik kondisinya di Banjarnegara bisa dipertahankan, agar generasi mendatang dapat belajar tentang sejarah dari bangunan-bangunan yang masih tersisa," harap Nurlela.

Baca Juga: Catat Sejarah di Piala Asia 2023, Timnas Indonesia Lolos 16 Besar setelah Laga Imbang Kyrgzystan vs Oman

Cagar budaya merupakan upaya penetapan sebuah bangunan dalam perlindungan hukum terhadap perubahan karena kandungan nilai sejarah yang melekat. ***

 

Editor: Aris BRAVE

Sumber: Disparbud Banjarnegara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah