Luar Biasa! Dengan Model TOP Working, Potensi Durian di Desa Gembongan Meningkat Kualitas Produksinya...

- 28 Februari 2024, 11:04 WIB
Luar Biasa! Dengan Model TOP Working, Potensi Durian di Desa Gembongan Meningkat Kualitas Produksinya.../Kominfo Banjarnegara
Luar Biasa! Dengan Model TOP Working, Potensi Durian di Desa Gembongan Meningkat Kualitas Produksinya.../Kominfo Banjarnegara /Dian Sulistiono/

Baca Juga: Bersiap! Ridwan Kamil Kembali jadi Sorotan Publik, Lepas Pasang Baliho OTW Jakarta

“Ini juga menjadi role model, ini keuntungan kami datang ke Banjarnegara. Karena indonesia merupakan produsen durian terbesar di dunia dengan banyak varian,” lanjutnya.

Lebih jauh Liferdi mengatakan, tidak semua durian itu mempunyai kualitas dan standart yang bisa masuk pasar pasar global, oleh karena itu dengan trobosan terobosan teknologi yang ada di Bnajarnegara ini harus kita sosialisakan juga ke sentra sentra durian, sehingga sentra-sentra durian di Indonesia akan masuk ke sini untuk studi banding peningkatan kualitas dan produksi durian.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Karya Tani Bakti Suroso kepada media mengatakan pengembangan teknik top working dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman durian.

Secara singkat, teknik top working adalah menyambung atau okulasi sedling (batang bawah tanaman-red) dengan entres baru dari bibit yang lebih bagus kualitasnnya. Dengan begitu, pohon durian yang ada tidak perlu ditebang untuk digantikan dengan pohon baru.

Baca Juga: Bersiap! Ridwan Kamil Kembali jadi Sorotan Publik, Lepas Pasang Baliho OTW Jakarta

Suroso menceritakan, awalnya banyak pohon durian di Desa Gembongan yang tidak memiliki kualitas bagus. Selain produksinya sedikit, postur kecil dan harga jualnya juga murah.

“Kami kemudian mulai beriniasi menggunakan sistem top working sebagai upaya perbaikan kualitas tanaman durian,” katanya.

Suroso menjelaskan, top working sendiri adalah menyambungkan batang bawah dengan batang atas dengan cara okulasi atau peremajaan tanaman tanpa harus menebang pohon, sehingga tidak memerlukan bibit baru.

Dan yang dilakukan petani di Dukuh Siweru adalah dengan menyambungkannya di batang -batang yang ada datas pohon. Diakuinya, sejak menggunakan top working yang dimulai sekitar 5 tahun lalu berdampak pesat terhadap sisi produktivitas buah serta penghasilan yang didapatkan.

Halaman:

Editor: Dian Sulistiono

Sumber: Kominfo Banjarnegara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah