Kisah Sejarah Adisara, Perempuan Panglima Perang yang Menyingkir ke Gunung Santri

- 5 Maret 2024, 13:15 WIB
Kisah Sejarah Adisara, Perempuan Panglima Perang yang Menyingkir ke Gunung Santri
Kisah Sejarah Adisara, Perempuan Panglima Perang yang Menyingkir ke Gunung Santri /

WAHAI seluruh prajurit dan kawula Mataram. Hari ini kita menuju Jawa Timur. Kita taklukkan Negeri Madiun. Hari ini, kanjeng Ratu Mas Pati, ingsun angkat sebagai panglima perang Mataram, dengan nama sebutan NYI ADISARA. Apakah kalian siap, mengibarkan panji kemenangan, untuk kejayaan Mataram?!

SIAAAP!

PASUKAAAN.. LAJUUU!

Sorak sorai gemuruh genderang perang membumbung langit mengiringi perjalanan pasukan Mataram menuju Madiun. Nyi Adisara memimpin pasukan Mataram menggempur Madiun. Sampai akhirnya, Madiun berhasil ditaklukkan. Tercatat dalam sejarah, peristiwa itu terjadi pada tahun 1590 Masehi.

Panembahan Senopati memboyong putri Madiun bernama Retno Dumilah sebagai permaisurinya.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Legenda Desa Dawuhan Wanayasa: Jejak Sejarah dari Abad 18

Rupanya pernikahan Panembahan Senopati dengan Retno Dumilah menimbulkan perasaan kecewa pihak keluarga Pati. Adipati Jayakusuma khawatir, jika keturunan kakaknya bakal tersingkir, tidak mewarisi tahta Mataram.

Kembali terjadi perselisihan berujung pecah perang antara Pati dengan Mataram. Adipati Jayakusuma gugur.

Nyi Adisara berduka. Adik kandungnya gugur perang lawan suaminya sendiri. Nyi Adisara juga merasa tersisih, karena kini di keraton Mataram ada permaisuri baru, yaitu Retno Dumilah.

Pada akhirnya, Nyi Adisara memutuskan untuk meninggalkan keraton Mataram, menemui Sunan Kalijaga di Gunung Santri. Nyi Adisara mendalami ilmu agama kepada Sunan Kalijaga.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah