Analisa kebenaran fakta di lapangan
Secara kecepatan, penyajian jawaban lengkap dengan cepat sedemikian cukup mengesankan. Namun setelah ditinjau dengan seksama dibandingkan fakta di lapangan terdapat kekeliruan yang cukup fatal.
Pada hari pertama masih cukup baik. Namun saran menyaksikan sunset di Puncak Sikunir kurang tepat. Apalagi untuk makan di sekitar Puncak Sikunir, tidak ada warung makan di puncak Bukit Sikunir. Di kaki Bukit atau di desa Sembungan mungkin masih ada warung makan.
Jarak antara Dieng sekitar candi ke desa Sembungan dekat Bukit Sikunir sekitar 6 km atau sekitar 15 menit naik motor. Padahal menginap di Dieng, cukup makan waktu kalau harus bolak-balik.
Baca Juga: Bupati Tiwi Minta Pemuda Purbalingga Tak Terpengaruh Paham Intoleran, Saat Sarasehan Kebangsaan...
Apabila diasumsikan menginap di sekitar desa Sembungan, menikmati sunset pada sore hari dan menikmati telaga Cebong (bukan cebongan) pada pagi hari masih memungkinkan.
Namun alih-alih menikmati telaga pada pagi hari, banyak wisatawan mengejar matahari terbit. Menaiki Bukit Sikunir bisa dilakukan satu jam jelang Matahari terbit. Turun setelah menikmati matahari pagi baru menikmati telaga sambil sarapan.
Saran selanjutnya adalah naik gunung Prau kurang masuk akal. Naik turun Bukit Sikunir saat sunset sudah cukup melelahkan bagi kebanyakan orang, belum lagi mendaki gunung Prau. Meskipun hal ini dimungkinkan bagi yang biasa melakukan pendakian.
Penjelasan Gunung Prau adalah gunung berapi adalah tidak tepat. Tidak ada mulut gunung yang menyebabkan gunung Prau disebut Gunung Berapi.
Gunung Prau bisa didaki dalam 2,5 jam dan turun lebih cepat (metode tektok). Perlu stamina yang prima untuk melakukan tektok gunung Prau.