Perusakan Hutan Akibatkan Longsor Terus Terjadi di Jalur Siregol, Ini Penyebabnya

- 7 April 2022, 21:14 WIB
Perusakan Hutan Akibatkan Longsor Terus Terjadi di Jalur Siregol, Ini Penyebabnya
Perusakan Hutan Akibatkan Longsor Terus Terjadi di Jalur Siregol, Ini Penyebabnya /Dok. Hallo Media/M. Rifa'i Azhari

Teguh menyampaikan survei yang dilakukan melewati kawasan hutan mulai dari Desa Kramat sampai ke Sirau.

“Kondisinya memang sudah memprihatinkan, jika dari tepi jalan masih tampak seperti hutan, tak sampai 1 kilometer kami berjalan sudah penuh tanaman kapulaga,” ujarnya.

Penyuluh Kehutanan Wilayah Karangmoncol Hijrah Utama menambahkan budidaya kapulaga tanpa memperhatikan kondisi tutupan lahan memang tidak baik dari sisi konservasi.

“Sebenarnya kapulaga adalah tanaman tumpangsari namun karena kondisi tanaman pokok kayu-kayuannya hilang menyebabkan tanah kehilangan daya cengkram sehingga longsor kerap kali terjadi.

Baca Juga: Komponen Kebugaran Jasmani, Pembahasan dan Kunci Jawaban Latihan Soal US PJOK Kelas 6 SD MI

Jadi permasalahan pokok sebenarnya lebih diakibatkan hilangnya tanaman pokok kayu-kayuan,” katanya.

Apalagi kondisi lahan di area sekitar jalur Siregol memang memiliki kemiringan curam yang seharusnya memang untuk konservasi bukan budidaya.

Kemudian, tanaman pokok, kondisinya banyak yang ditebang. “Jika tutupan lahannya berkurang atau hilang dengan curah hujan yang tinggi tentunya akan meningkatkan risiko longsor, itulah yang terjadi di Siregol,” ujar alumnus Magister Ilmu Lingkungan Unsoed itu.

Ketua PPA Mayapada Rully Suyitno menyatakan longsor Siregol memantik keprihatinan komunitas pecinta alam Purbalingga.

Pihaknya sudah kerap melakukan penanaman pohon dan sosialisasi tentang konservasi. Namun, kata Rully, hal itu harus diikuti kesadaran masyarakat dan dukungan semua stakholder.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah