Mengenal Tradisi Tukang 'Atur-atur', Sampaikan Pesan Hajatan secara Lisan, Begini Selengkapnya

- 8 Mei 2022, 23:43 WIB
Jumar (kiri) saat menjalankan profesinya sebagai tukang atur atur
Jumar (kiri) saat menjalankan profesinya sebagai tukang atur atur /Teguh/Banjarnegaraku

Jumar mendatangi rumah warga satu persatu. Untuk satu desa yang terdiri dari tiga dusun diselesaikan dalam waktu tiga hari, berkisar 800 an rumah.

Selain desa setempat, Jumar juga mendapatkan pesanan untuk mendatangi rumah warga hingga luar desa.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Besus, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa

"Biasanya jalan kaki, memutar mengitari jalan putaran dusun, kalau luar desa kadang pakai sepeda," katanya.

Menyinggung tentang upah bayaran dari yang punya hajatan, Jumar menyatakan, tidak pasti dan berbeda-beda.

"Tergantung orangnya Mas, biasanya berkisar Rp.100.000 sampai Rp.200.000," terang pria tiga anak tersebut.

Beruntung, bila ada hajatan lebih dari satu dengan waktu pelaksanaan hajatan yang berdekatan, dirinya sekali jalan bisa menyampaikan pesan secara lisan sekaligus.

Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Arti Kata Cekak dan Kalimat Berbahasa Jawa

Sementara itu, Mohammad Nurudin, Perangkat Desa Dermasari, Kecamatan Susukan, Banjarnegara menyatakan, bahwa ada warganya yang berprofesi sebagai tukang atur atur.

Sejumlah warga desanya pernah berpofesi tukang atur atur, diantaranya Marto, Sidan, Kaswari, Sanwari, Nusri.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x