Mengenal Tradisi Tukang 'Atur-atur', Sampaikan Pesan Hajatan secara Lisan, Begini Selengkapnya

- 8 Mei 2022, 23:43 WIB
Jumar (kiri) saat menjalankan profesinya sebagai tukang atur atur
Jumar (kiri) saat menjalankan profesinya sebagai tukang atur atur /Teguh/Banjarnegaraku

"Mas, pertama silaturahmi. Kedua saya diperintah oleh Bapak Risan, istrinya Nia Daniati, Dusun Dermasari RT 03 RW 02. Undangan hari Jumat wage Sabtu Kliwon. Khitanan dilaksanakan hari Sabtu kliwon, tanggal dua belas syawal, hari Minggu manis tanggal lima belas syawal ada pertunjuka kuda lumping,"

Baca Juga: Pecahkan Rekor! Kunjungan Destinasi Wisata Dieng Tembus 20 Ribu Pengunjung, Tahun Lalu 17 Ribu Pengunjung

Demikian kutipan pesan atur-atur dalam bahasa jawa banyumasan yang disampaikan oleh tukang atur atur saat bertugas menyampaikan pesan hajatan.

Jumar, salah satu tukang atur atur, warga Desa Dermasari RT 04 RW 01, Kecamatan Susukan, Banjarnegara telah menjalankan profesinya sebagai tukang atur-atur selama tujuh tahun.

Diakuinya, profesi jadi tukang atur atur diawali saat dirinya diperintah salah seorang tetangga untuk menyampaikan pesan atau undangan secara lisan kepada tetangga lainnya.

Baca Juga: Viral! Tempemu Tak Sehangat Tempeku, Referensi Kuliner Lebaran ‘Mendoan Amba’ Suci Sotang

Akhirnya, profesi sebagai tukang atur atur semakin berkembang bermodalkan informasi dari mulut ke mulut terkait kemampuan Jumar sebagai tukang atur atur.

Selain menggunakan surat undangan tertulis kertas, saat ada acara hajatan, terutama sunatan maupun pernikahan, masyarakat masih menggunakan undangan secara lisan yang disampaikan oleh tukang atur atur.

Pemilik rumah yang berniat menggelar hajatan, kurang lebih berkisar sebulan sebelum acara atau hajatan digelar sudah memerintahkan tukang atur atur untuk menyampaikan pesan secara lisan kepada masyarakat luas.

Baca Juga: Seberapa Jawa Koe! Arti Kata Bethek Lengkap dengan Contoh Kalimat

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x