BANJARNEGARAKU.COM - Kupat atau ketupat merupakan sajian khas berbahan dasar beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda. Kupat Landan, makanan khas ini berasal dari Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon Purbalingga.
“Kupat Landan beda dengan kupat lainnya, rasanya berbeda. Ada rasa manis-manis karena sari abunya saat dimasak”, ujar Sukirman Pokdarwis Kedungbenda.
Cara memasaknya adalah kupat dimasukkan ke dalam rendaman sari abu yang sudah disaring. Proses memasak membutuhkan waktu 3 jam. Hal itulah yang menjadikan rasanya yang unik, lembut dan warna merah pada Kupat Landan. Nama Landan sendiri artinya sari abu.
Dikutip banjarnegaraku.com dari infowisata.purbalinggakab.go.id, Hidangan ini cocok disajikan dengan lauk iwak kali asli Kedungbenda. Satu Kupat Landan dijual dengan harga Rp2.000/buah. Kupat Landan asli Kedungbenda bisa ditemukan di warung yang ada di objek wisata Susur Sungai Kedungbenda atau dikompleks jembatan Linggamas Kecamatan Kemangkon.
Sebagai tambahan informasi, sajian kupat Landan ini agak susah ditemukan di Purbalingga Jawa Tengah. Hal ini beralasan, karena pembuat kupat landan sudah sangat jarang.
Baca Juga: Jadwal Pagelaran Wayang Kulit, Kamis Pon 14 September 2023: Ada di Kesugihan Cilacap dan Kebumen
Di sini masih tergantung kupat landan di rombong soto milik salah satu pedagang. "Kupat landan adalah ketupat, dialek Banyumasan menyebutnya memang kupat. Ciri khasnya adalah berwarna merah gelap, mulai dari pembungkus jamur sampai bagian dalam, atau bagian daging ketupat," ujar Adi Purwanto Sekdin DinkopUKM Kabupaten Purbalingga.